Sebanyak 11 siswa pembelajaran tatap muka (PTM) SD dan SMP di Kota Surabaya positif COVID-19. Rupanya, 5 siswa sempat menjalani isolasi di Asrama Haji Sukolilo bersama orang tuanya.
Mereka yang menjalani isolasi adalah siswa SMP dan ditemani 10 orang tuanya.
"Waktu itu sekitar 5 siswa (Diisolasi) dan 10 orang tua," kata Kepala UPT Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Sugianto saat dihubungi detikcom, Senin (15/11/2021).
Padahal, ungkap Sugianto, 5 hari lalu tren pasien yang diisolasi turun. Bahkan pernah zero COVID-19.
"Kami senang, gembira. Karena ada PTM, ada pengaruh, ada efek, ada beberapa siswa yang positif harus isolasi di Hotel Asrama Haji ditemani ibunya, orang tuanya," kata Kepala UPT Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Sugianto saat dihubungi detikcom, Senin (15/11/2021).
Namun, Sugianto mengatakan siswa PTM yang isolasi hanyalah siswa yang ditemani orang tua. Dia menyebut tidak ada guru yang diisolasi di Asrama Haji.
"(Siswa) SMP saja 2 minggu lalu yang isolasi. Ndak ada guru, hanya siswa dan ditemani orang tuanya," ujarnya.
Sugianto menjelaskan, 5 siswa dan 10 wali murid yang isolasi di Asrama Haji itu datang 2 pekan lalu. Setelah beberapa hari kemudian saat dilakukan swab PCR, hasilnya negatif dan bisa pulang.
Sugianto mengakui sejak ada pelonggaran mal, bioskop, tempat makan, kebun binatang, dan lain-lain ada dampak, namun jumlah pasien tidak banyak.
"Sudah lama, 2 minggu-an. Pulangnya setelah beberapa hari ke depan, paling lama 4 hari ke depan, karena tidak ada gejala, kondisinya sehat. Hanya setelah swab di sekolah masing-masing, ternyata ada beberapa sekolah yang masih terpapar dan diisolasi di Asrama Haji didampingi orang tua masing-masing," jelasnya.
Simak juga 'Buntut Klaster Covid-19, PTM di Sedayu Disetop':
Kini, di Asrama Haji masih ada 7 pasien positif COVID-19. Dari 7 pasien tersebut tidak ada siswa dan orang tuanya yang menjalani isolasi.
"Ndak ada (siswa dari 7 pasien). Sudah mulai normal. Upaya pemkot untuk mengantisipasi, agar tidak terulang lagi, diperketat, prokes dipertajam, siswa sebagian besar menjadi satgas untuk mengingatkan sesama teman," pungkasnya.
Sebelumnya Kepala Dinkes Surabaya, Febria Rachmanita saat dikonfirmasi tidak membantah dan tidak pula mengiyakan soal klaster PTM siswa SD-SMP. Namun dirinya menyebut jika para siswa tersebut sudah negatif COVID-19. Untuk lebih lanjut, kapan siswa terpapar dan isolasi dimana, hingga pukul 12.00 WIB belum memberikan jawaban.
"Sudah negatif (Dari positif COVID-19)," kata Fenny sapaan akrabnya melalui pesan singkat kepada detikcom saat dikonfrimasi, Senin (15/11/2021).
Hal senada diungkapkan Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto. Irvan mengaku semua siswa yang positif Corona sudah sembuh.
"Sudah sembuh (11 siswa positif COVID-19)," kata Irvan.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, Supomo mengaku belum mengetahui kabar tersebut. Dia justru mengaku tidak tahu dan belum mendapat laporan.
"Ndak ada, aku ndak dapat laporan. Saya nggak tahu (SD atau SMP). Saya nggak ada data," jelasnya.