Seorang balita berusia dua tahun di Tuban memiliki nama panjang 19 kata. Balita tersebut sempat kesulitan mendapatkan dokumen kependudukan dari negara. Orangtuanya pun keukeh tidak mengubah nama anaknya.
Orangtuanya menuturkan, nama yang terdiri dari 19 kata atau 115 huruf itu merupakan hasil diskusi bersama pamannya, Mujoko Zahid. Yang merupakan budayawan asal Bumi Ronggolawe Tuban. Menurutnya, nama tersebut mempunyai makna yang sangat luas, memiliki hubungan dengan sejarah nama Kota Teladan Islam.
Berikut 4 fakta-faktanya:
1. Nama Balita Diganti
Nama anak di Tuban yang sepanjang 19 kata akhirnya diganti. Sebelumnya, nama bocah kelahiran 6 Januari 2019 ini yakni Rangga Madhipa Sutra Jiwa Cordosega Akre Askhala Mughal Ilkhanat Akbar Sahara Pi-Thariq Ziyad Syaifudin Quthuz Khoshala Sura Talenta (2).
Cordo, sapaan akrabnya merupakan anak dari pasangan Arif Akbar (29) dan Suci Nur Aisyiah (26). Keluarga ini tinggal di Desa Ngujuran, Kecamatan Bancar.
Kini, namanya diganti menjadi R - Akbar Zudan Cordosega Sura Talenta. Pergantian nama bocah tersebut terjadi setelah adanya komunikasi yang intens dari Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh dengan Arif dan tokoh adat Desa Ngujuran, Mujoko Sahid.
Baca juga: Titik Klimaks Nama Anak di Tuban Terpanjang 19 Kata Dapat Akta Lahir |
2. Orang Tua Luluh
Tokoh adat Desa Ngujuran, Mujoko Sahid, yang juga merupakan paman dari Arif menceritakan alasan mengapa pihaknya mau mengganti nama Cordo. Menurutnya, pihaknya luluh dengan sikap humanis yang ditunjukkan Zudan. Yang santun, terbuka, informatif dan berorientasi pada solusi.
Padahal sebelumnya, pihak keluarga bersikeras tidak mau mengganti nama Cordo. Mujoko merasa nama yang begitu panjang tidak melanggar perundang-undangan.
"Itulah mengapa kami bersedia mengganti nama lengkap Cordosega karena terkena apa yang kami sebut istilahnya sebagai 'pasal sungkan'. Saya sungkan dengan Pak Prof Zudan yang memberikan nasihat dan saran yang bisa membuat kami legowo," ungkap Mujoko, Rabu (10/11/2021).
"Melalui kejadian ini, kami menjadi percaya bahwa cara-cara seperti yang dilakukan Prof Zudan ini, bahwa dengan ketulusan silaturahmi, itu kunci solusi untuk segala problem di NKRI," imbuhnya.
Lihat juga video 'Cerita Ortu Pemberi Nama Kakak Beradik N dan . (Titik)':