Gua di Lereng Bromo Ini Dipercaya Tempat Istirahat Semar

Gua di Lereng Bromo Ini Dipercaya Tempat Istirahat Semar

Muhajir Arifin - detikNews
Minggu, 31 Okt 2021 09:49 WIB
Bukan hanya indah dan cantik, Gua Semar di Dusun Kletak, Desa Ngadirejo, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, menyimpan cerita-cerita menarik. Gua ini dipercaya sebagai tempat singgah Eyang Semar.
Gua Semar/Foto: Muhajir Arifin/detikcom
Pasuruan -

Bukan hanya indah, Gua Semar di Dusun Kletak, Desa Ngadirejo, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan juga menyimpan cerita menarik. Gua ini dipercaya sebagai tempat singgah Eyang Semar.

"Dulu ini merupakan tempat persinggahan Eyang Semar. Persemayaman Semar sewaktu napak ke puncak Gunung Semeru. Semeru kan dari kata Semar itu," kata Dukun Pandhita Tengger, Sukarji, Minggu (31/10/2021).

Menurut Sukarji, warga setempat mempercayai bahwa Semar selalu singgah di gua ini sebelum ke Semeru. Karena itu, kata dia, di dalam gua ada batu yang terdapat bekas duduk Semar.

"Di bagian atas mulut gua dulu juga ada ukiran Semar dan macan, tapi sekarang sudah terkikis," ungkap Sukarji.

Sukarji mengungkapkan, penemu gua ini juga sempat bertemu dengan Eyang Semar. Pertemuan tidak kasat mata itu menguatkan hubungan gua ini dengan Semar.

"Karena keyakinan-keyakinan itu, warga menamai Gua Semar," terang Sukarji.

Lihat juga Video: Ada Robot Jadi Pemandu Wisata di Gua Alistrati Yunani

[Gambas:Video 20detik]




Sukarji menjelaskan Gua Semar selama ini dijadikan tempat ritual dan semedi. Ritual di tempat ini biasanya digelar pada Jumat Legi, Jumat Kliwon dan Sabtu Kliwon. Gua Semar juga menjadi salah satu lokasi upacara besar keagamaan. Seperti Melasti, Kasada dan Karo.

"Mendak tirtanya salah satunya di Gua Semar. Jadi salah satu air suci yang diambil untuk upacara ngambilnya di pertirtaan yang ada di Gua Semar," terangnya.

Bukan hanya indah dan cantik, Gua Semar di Dusun Kletak, Desa Ngadirejo, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, menyimpan cerita-cerita menarik. Gua ini dipercaya sebagai tempat singgah Eyang Semar.Di dalam Gua Semar/ Foto: Muhajir Arifin/detikcom

Meski diyakini sebagai salah satu tempat suci, Gua Semar tidak tertutup untuk warga luar Tengger atau traveler. Warga sekitar sangat terbuka dengan kedatangan orang luar.

"Warga welcome saja. Asal pamit ke warga, silakan datang. Yang penting nggak membawa kita buruk," pungkas Sukarji.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.