Kawasan lereng Bromo Tengger Semeru menyimpan beragam potensi wisata alam. Salah satunya Gua Semar yang ada di Dusun Kletak, Desa Ngadirejo, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan.
Warga Pasuruan masih asing dengan gua yang ada di hutan Karang Kletak ini. Bahkan warga Tutur sendiri mungkin hanya sedikit yang mengetahui keberadaannya. Sehingga gua ini masih 'perawan' karena belum banyak dikunjungi manusia.
Untuk mencapai Gua Semar, traveler dari luar Tutur bisa mengambil titik awal di Kecamatan Purwodadi. Dari sini, dibutuhkan waktu setengah jam perjalanan dengan kendaraan roda dua maupun roda empat untuk sampai permukiman terdekat.
Tidak ada tempat parkir khusus. Traveler bisa menitipkan kendaraan di rumah warga. Kemudian melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki.
Jalan kaki menuju gua sangat menyenangkan. Menyusuri setapak berbatu dengan suguhan pemandangan alam yang indah menyegarkan mata. Kicauan burung-burung menjadi musik alami menemani perjalanan.
Jarak 1 kilometer yang ditempuh selama 20 menit tidak meninggalkan rasa capek. "Sudah sampai," kata salah satu warga yang menemani perjalanan, Hartono, Minggu (31/10/2021).
Hartono mengaku baru pertama kali mendatangi gua meski sudah lama mengetahui keberadaannya. Ia tampak takjub. Lama sekali ia memperhatikan mulut gua setinggi kurang lebih 10 meter dengan lebar 5 meter yang masih alami.
Setelah puas melihat-lihat, Hartono kemudian mengajak masuk. Gua ini berbentuk terowongan. Dinding batu berwarna hitam keabu-abuan. Tidak terdapat stalaktit dan stalagmit.
Sekitar 20 meter dari mulut gua, terdapat pancuran air yang keluar dari celah batu. Menurut Hartono, warga menyebutnya petirtaan. Air dari pertirtaan tidak pernah surut.
"Airnya nggak pernah surut. Dari sini dialirkan dengan pipa untuk kebutuhan warga juga," terang Hartono.
Hartono mengatakan, Gua Semar memang masih alami. Tidak banyak orang yang tahu.
"Sangat jarang orang ke sini. Biasanya yang ke sini mesti nitip kendaraan di rumah warga, sekalian izin," pungkasnya.