Komplotan Copet di Surabaya Pura-pura Muntah Saat Beraksi dalam Angkot

Komplotan Copet di Surabaya Pura-pura Muntah Saat Beraksi dalam Angkot

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Jumat, 29 Okt 2021 14:06 WIB
Polisi menangkap komplotan copet di Surabaya. Saat beraksi dalam angkot, salah satu pelalu pura-pura muntah.
Jumpa pers Polsek Wonokromo/Foto: Deny Prastyo Utomo/detikcom
Surabaya -

Polisi menangkap komplotan copet di Surabaya. Saat beraksi dalam angkot, salah satu pelaku pura-pura muntah.

Dua orang yang diamankan yakni M alias Plolong (37) warga Wonokromo Surabaya dan DT (51) warga Kediri. Mereka diamankan pada pertengahan bulan.

Sedangkan satu copet lainnya berinisial R. Ia masih dalam pengejaran polisi.

Kedua pelaku tertangkap usai melakukan aksi pencopetan di angkot jurusan Surabaya-Sidoarjo. Tepatnya di Jalan Ahmad Yani, depan RSI Surabaya.

"Dari beberapa laporan, dua orang pelaku sudah kita amankan. Keduanya residivis di kasus yang sama. Sedangkan yang satu masih DPO," kata Kapolsek Wonokromo, Kompol Rini Pamungkas kepada wartawan, Jumat (29/10/2021).

Rini menjelaskan, modus yang dilakukan komplotan copet yakni salah satu pelaku berpura-pura muntah. Itu untuk mengelabui calon korban hingga kehilangan konsentrasi.

Di saat korban lengah, pelaku yang lain kemudian mengambil barang berharga milik korban. Baik itu dompet maupun handphone.

"Jadi tersangka DT ini pura-pura muntah-muntah di dalam angkot. Kedua pelaku lainnya sebagai eksekutor. Setelah mendapatkan hasil. Kedua kemudian turun mendahului," ungkap Rini.

Polisi belum bisa memastikan, komplotan copet ini sudah beraksi beberapa kali. Namun, barang bukti yang diamankan oleh petugas ada 19 sim card, dash book dan beberapa barang bukti lain.

"Sasarannya handphone dan ada dua barang bukti dompet yang dibawa para pelaku," ungkap Rini.

M alias Plolong mengakui perbuatannya. Hasil pencopetan dijual di Pasar Jongkong atau yang dikenal dengan sebutan Pasar Maling di kawasan Wonokromo.

"Dijual di Pasar Maling, iya (Pasar Jongkong) Wonokromo. Hasilnya buat makan, beli baju. Iya (nyabu) dan minum-minum," ungkap Plolong.

Plolong mengaku sudah dua kali keluar masuk penjara dengan kasus yang sama. Pencopetan tidak hanya ia lakukan di dalam angkot jurusan Surabaya-Sidoarjo. Namun juga bus jurusan Joyoboyo-Krian.

Halaman 3 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.