Bunga ini tergolong langka. Sehingga kemunculannya mengejutkan kalangan akademisi. Rafflesia tidak bisa tumbuh di sembarang tempat.
Bunga tersebut ditemukan oleh Widie Nurmahmudi, warga Kalipuro, beberapa hari yang lalu. "Bermula dari penasaran akhirnya saya videokan. Bentuknya beda dengan bunga bangkai di desa," ujar Widie saat dihubungi wartawan, Selasa (26/10/2021).
Dokumentasi berupa foto dan video tersebut, kemudian ia tunjukkan ke sejumlah akademisi Universitas Brawijaya (UB) Malang dan Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba).
"Saya serahkan video dan foto kepada yang ahli," tambahnya.
Dosen Etnobotani Uniba, Nunuk Nurchayati memastikan bahwa bunga tersebut jenis Rafflesia yang tergolong langka. Nurchayati mengatakan, dari banyak studi, tanaman endemik tersebut banyak ditemukan di Bengkulu, Sumatra. Bunga Rafflesia di Bengkulu merupakan jenis arnoldii yang bisa berukuran besar.
"Rafflesia yang ditemukan di Kalipuro ini jenis dengan ukuran lebih kecil. Yakni antara Rafflesia patma dan zollingeriana," tambahnya.
Nurchayati menyebut, Rafflesia merupakan jenis bunga yang tergolong langka karena tidak di semua tempat mudah ditemui. "Kalau terkait dilindungi atau tidak, ini kan termasuk spesies yang langka. Karena Rafflesia gak sembarangan tumbuh. Jadi dia gak tumbuh mandiri, enggak. Tapi Rafflesia harus ada inangnya, dan membuat unik tidak semua tanaman bisa ditumbuhi atau ditempeli. Hanya tertentu saja," terangnya.
"Kami langsung komunikasi dari pihak LIPI. Mereka menyarankan agar tidak rusak," jelasnya.
Tim Uniba, katanya, bakal melihat langsung bunga Rafflesia di Hutan Kalipuro. Ia menyebut, bunga Rafflesia ukuran kecil juga ditemukan di kawasan Taman Nasional Merubetiri.
"Kami sebetulnya akan agendakan ke sana minggu depan. Lihat lokasi dan tanaman langsung. Kalau dari foto, yang saya lihat, itu memang Rafflesia. Tapi yang pasti bukan arnoldii. Ada kemungkinan sama dengan yang di Merubetiri," pungkasnya.