Atlet Kota Madiun, Susi Dewi Wulandari menyebut Pemkot tidak menepati janji soal uang bulanan. Selama menjadi atlet, ia mengaku hanya 3 kali menerima uang bulanan.
Kadisparpora Kota Madiun Agus Purwowidagdo membantah pernyataan Wulan. Ia mengatakan, atlet Kota Madiun tidak mendapatkan uang bulanan. Namun yang berprestasi akan mendapat reward.
"Jadi gini, apa namanya. Pemerintah Kota Madiun kalau memberi penghargaan kepada atletnya tidak bulanan. Kalau dia (atlet) ikut kejuaraan dapat medali kita kasih reward," jelas Agus, saat dikonfirmasi detikcom, Senin (18/10/2021).
Agus menambahkan, Pemkot Madiun tidak pernah menganggarkan dana untuk uang bulanan atlet. Namun hanya menganggarkan dana untuk reward bagi atlet berprestasi.
Pemkot Madiun juga menganggarkan dana untuk KONI yang mencapai Rp 1 miliar tiap tahun. "Betul Pak Wali Kota menganggarkan Rp 1 miliar untuk KONI. Namun ada rinciannya," ujar Ketua KONI Kota Madiun, Tatok Raya.
Tatok menuturkan, 60 persen anggaran dari Pemkot untuk semua kegiatan reguler 36 cabang olahraga. Sedangkan 40 persen anggaran untuk keperluan rapat dan gaji KONI.
"Saya kira Pemkot memang sudah memberikan hibah ke KONI dan hibah itu senilai berapa pun yang 60 persen itu untuk kegiatan cabang olahraga. Sisanya 40 persen untuk gaji dan rapat-rapat koordinasi. Tiap tahun itu ada rapat," kata Tatok.
(sun/bdh)