Sebanyak 34 kabupaten/kota di Jawa Timur telah masuk level 1 berdasarkan asesmen situasi COVID-19 dari Kemenkes RI. Kini tersisa 4 kabupaten/kota yang masuk level 2.
"Alhamdulillah, situasi Jawa Timur semakin membaik hari ke hari. Kondisi ini harus disyukuri dengan cara tetap menjaga protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi," kata Gubernur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (15/10/2021).
Sementara itu, tinggal empat daerah yang masih berada pada level 2. Yakni Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Jember, dan Kota Malang.
"Hanya tinggal empat kabupaten/kota level 2, mudah-mudahan minggu depan sudah tidak ada lagi daerah yang berstatus level 2, semoga semuanya segera berada di level 1," tambahnya.
Khofifah menyebut, asesmen level dari Kementerian Kesehatan merupakan syarat awal yang mempengaruhi penilaian Level PPKM yang tertuang pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri).
Asesmen Kemenkes ini menilai enam parameter. Yakni kasus konfirmasi, pasien yang menjalani rawat inap, angka kematian, serta jumlah testing, tracing, dan treatment yang dilakukan secara masif dan terukur.
Sedangkan untuk masuk level 1 PPKM yang tertulis di Inmendagri, tak cukup memenuhi enam parameter tersebut. Tetapi, harus memenuhi minimal 70 persen capaian vaksinasi dosis pertama dan minimal 60 persen vaksinasi dosis pertama pada Lansia.
Selain itu, ada pula penilaian berbasis aglomerasi, di mana satu daerah level PPKMnya akan mengikuti daerah aglomerasi lainnya dengan pencapaian kumulatif.
Kendati demikian, Khofifah mengungkapkan jumlah kabupaten/kota yang masuk level 1 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Yang awalnya hanya 1 kabupaten yaitu Lamongan per 8 September, menjadi 34 kabupaten/kota per 13 Oktober 2021.
Kondisi ini tidak akan terjadi jika tidak ada kesadaran kolektif seluruh elemen untuk bersama-sama segera keluar dari situasi pandemi.
"Ini bukan kerja pemerintah provinsi saja, tapi juga TNI dan Polri, Pemerintah kabupaten/kota beserta Forkompimda, ormas, ormas keagamaan, tenaga kesehatan, tenaga pendidik, guru, dan semua elemen masyarakat tanpa terkecuali. Terima kasih atas kerjasama dan kerja kerasnya. Semoga situasi Jatim bisa terus terkendali dan angka COVID-19 semakin melandai," imbuhnya.
Khofifah juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan euforia berlebih sehingga lengah pada protokol kesehatan. Khofifah juga berpesan pada pemerintah kabupaten/kota, untuk terus melakukan evaluasi secara menyeluruh dan berkala guna semakin menekan angka penyebaran COVID-19. Termasuk diantaranya percepatan vaksinasi guna mencapai herd imunity.
Sementara itu, hari ini Khofifah juga membagikan sejumlah sembako pada masyarakat hingga pedagang di sekitar Gedung Negara Grahadi dan Kantor Gubernur Jalan Pahlawan. Khofifah berharap bantuan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat yang terdampak pandemi.
Sembako ini, lanjut Khofifah, merupakan sumbangan dari masyarakat lain dalam jumlah besar. Khofifah menyebut pihaknya juga ikut menyalurkan ke masyarakat yang membutuhkan.
"Ini bukan tasyakuran. Saya bilang ini ulang tahun Jatim nggih, mudah-mudahan doa mereka diijabah Allah untuk kebaikan kita bersama," harap Khofifah.