Sebanyak 32 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur kini berstatus level 1. Hal ini sesuai dengan hasil asesmen situasi COVID-19 dari Kemenkes RI per 25 September 2021.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengaku bersyukur. Khofifah menyebut hal ini merupakan hadiah berharga menjelang HUT ke-76 Jatim yang jatuh pada besok (12/10).
Di kesempatan ini, Khofifah juga mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan gotong royong berbagai elemen. Mulai dari forkopimda, pemkab/pemko, tenaga kesehatan (nakes), tokoh agama, tokoh masyarakat, perguruan tinggi, media, relawan dan masyarakat.
"Alhamdulillah, atas ikhtiar, kerja sama dan doa kita semua, Provinsi Jatim kembali mendapatkan penambahan pada level 1. Sebanyak 32 kabupaten/kota atau 84,21% berada di level 1, lalu enam kabupaten/kota atau 15,79% level 2," kata Khofifah di Surabaya, Senin (11/10/2021).
"Suasana seperti ini patut kita syukuri. Namun mohon tetap waspada dan diikuti dengan disiplin protokol kesehatan serta percepatan vaksinasi," tambahnya.
Menurut Khofifah, jumlah kabupaten/kota yang masuk level 1 mengalami peningkatan yang cukup tajam. Awalnya pada 8 September, hanya ada 1 kabupaten yaitu Lamongan, lalu pada 8 Oktober menjadi menjadi 32 kabupaten/kota.
"Alhamdulillah dalam kurun waktu satu bulan, terdapat peningkatan jumlah kabupaten/kota yang masuk level 1 dari assessment level Kemenkes RI. Dari 1 kabupaten menjadi 32 kabupaten/kota. Semoga 6 kabupaten/kota lainnya segera menyusul masuk level 1 assessment Kemenkes RI," papar Khofifah
Di kesempatan yang sama, Khofifah menjelaskan asesmen level dari Kemenkes RI ini merupakan syarat awal menjadi penilaian Level PPKM pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri). Karena, asesmen ini menilai dari enam parameter.
Enam parameter ini yakni kasus konfirmasi, rawat inap RS, kematian, testing, tracing dan treatment yang dilakukan secara masif dan terukur sehingga menghasilkan predikat memadai.
Lihat juga video 'Airlangga: Sebetulnya PPKM di Yogyakarta Sudah Level 2, Tapi...':