CEO Shafira Tour and Travel Andi Alamsyah membenarkan adanya kenaikan biaya tersebut. Di antaranya kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) dan dampak dari selama pandemi COVID-19.
"Benar, kemungkinan ada penyesuaian untuk biaya umroh. Pertama disebabkan ada kenaikan PPN di Saudi dari 10 persen menjadi 15 persen. Semua barang dan jasa ada PPN-nya. Itu yang utama jika ada penyesuaian harga," terang Andi kepada detikcom, Senin (11/10/2021).
Karena dampak pandemi, Andi menyebut ada kenaikan biaya transportasi. Hal itu terjadi karena kapasitas transportasi di sana mendapat pembatasan sehingga naik 100 persen.
"Karena transportasi darat bus itu kapasitasnya cuma 50 persen. Jadi bus di sana itu isinya cuma 59 persen. 50 Sama drivernya. Jadi cost transportasi meningkat 100 persen karena kapasitasnya hanya diisi 50 persen," jelas Andi.
Andi melanjutkan, dampak pandemi COVID-19 lainnya yang menyebabkan kenaikan biaya umroh yakni asuransi. Sebab selama pandemi, ada klausul COVID-19.
"Ada asuransi yang rencananya diterapkan meliputi rawat inap apabila ada gejala COVID-19. Jadi preminya naik karena ada klausul COVID. Kalau dulu kan hanya asuransi kecelakaan atau sakit yang bukan karena COVID," tutur Andi.
(fat/fat)