Hanya saja, kata Wicaksono, pihaknya tidak menemukan pecahan tembikar atau keramik lama di area itu. Wicaksono ke lokasi temuan struktur batu bata bersama Kabid Kebudayaan Disparbud Lamongan Miftah Alamuddin, Kasi Museum dan Sejarah Purbakala Disparbud Lamongan Edy Suprapto dan perangkat desa setempat.
"Batu bata yang ditemukan ini dipastikan batu bata lama, bukan batu bata baru," kata Wicaksono, Jumat (8/10/2021).
Ia menambahkan, pihaknya juga belum tahu dari zaman apa struktur batu bata yang ditemukan. Dari penelitian sementara, diketahui struktur batu bata tersebut terdiri dari 4 dan 5 lapis. Terbaca jika struktur batu bata tersebut roboh ke utara.
"Untuk seberapa luas strukturnya masih perlu penelitian lebih lanjut," ujarnya.
Pembuatan batu bata yang ditemukan ini, menurut Wicaksono, memakai spesi tanah liat dan indikasinya ada struktur bangunan lebih luas. Baik ke dalam maupun ke samping.
Namun, ukuran struktur tersebut belum bisa diketahui karena bagian yang terbuka baru di permukaan dengan ukuran 2,5 meter x 1,7 meter. Riwayatnya ada aktivitas warga yang teragenda setiap tahun pada Bulan Juli yakni menggelar sedekah bumi.
"Jadi di Sambangan itu ada bekas permukiman lama dan ada tradisi seperti sedekah bumi," imbuhnya.
Apa langkah selanjutnya yang akan diambil BPCB? Wicaksono mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan kepala desa dan direncanakan melakukan ekskavasi struktur batu bata tahun depan.
Lihat juga video 'Warga Pasuruan Temukan Susunan Batu Bata Kuno Saat Bangun Irigasi':
(sun/bdh)