.webp)
Menggunakan baju kebesaran dan bendera partai, para kader banteng moncong putih itu langsung berorasi begitu tiba di kantor DPC PDIP Bojonegoro. Mereka tetap berorasi meski kantor partai tersebut tutup dan terkunci.
Salah satu peserta aksi demo memanjat pagar kantor sambil mengibarkan bendera besar partai dan mengecek kondisi di dalam ruangan melalui kaca jendela yang ternyata memang kantor dalam keadaan tertutup.
 Foto: Ainur Rofiq |
Salah satu orator, Ony Supriyadi, yang juga salah satu pengurus DPC PDIP Bojonegoro dengan lantang mengajak kader lain untuk menggembok pagar agar para pengurus PDIP Bojonegoro yang lain tidak bisa masuk kantor.
"Ini gedung milik PDI Perjuangan. Kita juga berhak menempatinya. Setuju? Duwe Kantor apik dienggo opo nek ora dienggo (buat apa punya kantor bagus kalau tidak digunakan) memperjuangkan saudara saudara kita yang duduk di legislatif dan pak Wawan yang duduk di eksekutif. Tapi kok di ben o, sing bento sopo? (tapi kok dibiarkan saja, yang bodoh siapa?)," teriak Ony Supriyadi dalam orasinya di depan kantor DPC PDIP Bojonegoro, Jumat ( 8/10/2021).
Unjuk rasa di depan kantor DPC PDIP Bojonegoro ini merupakan bentuk aksi solidaritas dan dukungan kepada sesama kader partai yakni Wakil Bupati Bojonegoro Budi Irawanto yang sedang berseteru dengan Bupati Anna Mu'awanah.
"Pokoke ojo mundur pak Wawan. Sekali lagi ojo mundur. Apapun yang terjadi pak Wawan wong PDIP, ora wong PKB. Kita siap mendukung," kata Ony.
Massa di depan kantor PDIP Bojonegoro itu juga menegaskan jika dulu saat pilkada para kader memilih, menyoblos, dan menitipkan aspirasi ke Budi Irawanto, bukan ke Anna Mu'awanah.
"Kita tahu semua. Kita milih Budi Irawanto, ora milih Anna Mu'awanah. Banteng merah milih Budi Irawanto," pungkas Ony Supriyadi. (iwd/iwd)
