Pertama Kali Ikut PON, Mahasiswa Unair Sabet Medali Emas Wushu PON XX Papua

Pertama Kali Ikut PON, Mahasiswa Unair Sabet Medali Emas Wushu PON XX Papua

Esti Widiyana - detikNews
Rabu, 06 Okt 2021 20:21 WIB
Pertama Kali Ikuti PON, Mahasiswa Unair Sabet Medali Emas Wushu PON XX Papua 2021
Foto: Istimewa
Surabaya -

Mahasiswa Fakultas Vokasi (FV) Universitas Airlangga (Unair) membanggakan nama kampus dan Jawa Timur. Pasalnya, dalam ajang PON XX Papua, Alisya Mellynar meraih medali emas kategori olahraga wushu.

Alis sendiri tidak pernah menduga akan pulang membawa medali emas. Dia merasa sangat senang bisa meraih prestasi tersebut. Medali itu juga menjadi medali emas pertama baginya pada ajang PON.

"Ini merupakan kali pertama bagi saya mengikuti PON, sehingga saya juga tidak memiliki target untuk berhasil naik podium," kata mahasiswa angkatan 2019 ini, Rabu (6/10/2021).

Sebelum mengikuti PON, Alis rutin latihan baik pada tingkat daerah di Surabaya maupun pada program pemusatan latihan nasional (Pelatnas) di Jakarta. Hal ini juga tak luput dari arahan sang pelatih.

Ia bercerita, awal mula dia mengikuti wushu karena ajakan kakak sepupunya. Saat itu, Alis masih berusia 10 tahun. Setelah tiga tahun berjalan lebih, tepatnya pada tahun 2014, baru mulai serius menggeluti wushu dan berhasil memperoleh peringkat empat pada ajang kompetisi di Yogyakarta.

"Awalnya memang hanya ikut kakak sepupu, tetapi orang tua terus mendukung saya dan selalu mengantar saya latihan hingga tiga tahun berlalu saya memutuskan untuk lebih serius karena saya juga ingin menjadi anak yang berguna bagi orang tua," ceritanya.

Selain itu, Alis juga berhasil memperoleh beberapa prestasi lain, baik tingkat nasional maupun internasional. Pada tingkat nasional prestasi yang dia raih yaitu pada ajang kejuaraan nasional (Kejurnas) Wushu Junior dan Senior di Semarang tahun 2017, Kejurnas Wushu Junior dan Senior (Piala Presiden dan Piala Raja Sultan Hamengkubuwono X) di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2018, serta Kejurnas Wushu Junior dan Senior (Piala Presiden dan Babak Kualifikasi PON 2020) di Bangka Belitung.

Di tingkat internasional prestasi yang berhasil diraih yakni pada International Borneo Martial Arts Open, Sibu, Malaysia tahun 2017 dimana dia memperoleh satu emas dan satu perak. Ia juga berhasil memperoleh dua emas pada 3rd World Taijiquan Championships, Burgas, Bulgaria tahun 2018.

"Dalam setiap kompetisi saya selalu ingin memberikan yang terbaik untuk pelatih dan orang tua saya, namun terkadang keinginan saya tersebut juga menjadi beban tersendiri bagi saya," ujarnya.

Alis berharap dapat lebih banyak mengukir prestasi ke depannya. Namun, belajar dari pengalaman sebelumnya, ia tidak ingin terlalu banyak target dan tidak ingin berekspektasi terlalu tinggi. Dia tetap memberikan usaha yang terbaik tetapi dia berserah kepada Yang Maha Kuasa terkait apa yang akan terjadi.

"Menurut saya, ketika telah memutuskan untuk menggeluti sesuatu maka jangan memberikan usaha yang setengah-setengah. Ketika melakukan sesuatu tidak tulus dari hati maka hasil yang didapatkan juga tidak akan setinggi yang diharapkan," harapnya.

Terakhir, Alis berpesan ketika tidak ada motivasi untuk berprestasi dari diri sendiri maka cobalah untuk melihat perjuangan orang yang berada di sekitar. Menurutnya, usaha yang dilakukan orang lain akan menjadi sia-sia ketika tidak muncul kesadaran dari diri sendiri.

"Jadi, menurut saya ketika kita telah mendapat banyak pengorbanan dari orang lain contohnya dari orang tua maka setidaknya kita juga dapat memberikan pengorbanan yang sama untuk mereka," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.