Bunga suweg (Amorphophallus paeoniifolius) ini tumbuh di pekarangan rumah Yateno, warga Dusun Bandung, Desa Karangsambigalih, Kecamatan Sugio. Bunga ini berukuran lumayan besar, kurang lebih setinggi lutut orang dewasa atau sekitar 50 cm. Diameter bunga ini sekitar 30 sentimeter.
"Saya tinggal di sini sudah sekitar 25 tahun, tapi ya baru kali ini ada suweg ini," kata Yateno saat berbincang dengan wartawan, Rabu (6/10/2021).
Yateno mengungkapkan, bunga suweg yang masih satu marga dengan bunga bangkai ini sudah tumbuh di pekarangan rumahnya lebih dari sepekan. Tapi bunga berbau tak sedap ini, waktu itu belum merekah seperti saat ini.
![]() |
"Mulai tumbuh sekitar semingguan, tapi mulai merekah dan berbau tidak sedap baru Senin (4/10) kemarin," ujarnya.
Yateno juga menyebut, bunga yang tergolong suku talas-talasan tersebut baru pertama kali ditemui tumbuh di desanya. Ketika berada di dekat bunga yang memiliki warna merah ungu tersebut, aroma tidak sedap menyeruak ke hidung.
"Banyak yang penasaran karena baunya yang tidak sedap," tambahnya.
Yateno lalu menceritakan, sebelum tahu itu masuk dalam keluarga bunga bangkai, ia membiarkannya saja. Pekarangan rumah Yateno juga sering menjadi tempat bermain anak-anak.
"Banyak yang datang ingin lihat," imbuhnya.
Sebelumnya, di Lamongan kerap muncul bunga suweg. Hanya saja, bunga bangkai yang tumbuh di Desa Karangsambigalih ini boleh dibilang ukurannya cukup besar, jika dibandingkan dengan bunga-bunga sejenis yang pernah tumbuh di Lamongan.
Akhir tahun lalu bunga semacam ini juga tumbuh di Dusun Tarik, Desa Dradahblumbang, Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan. Beberapa waktu lalu, bunga suweg juga pernah ditemukan tumbuh di Kecamatan Karangbinangun.