Kuswati merupakan salah satu dari belasan warga Bojonegoro yang mendapat bantuan dari polisi berupa gerobak Astuti. Kuswati juga merupakan warga Bojonegoro yang pertama kali terpapar Corona. Ia dinyatakan sembuh pada April 2020.
"Alhamdulillah dapat dibantu gerobak dan uang modal untuk usaha bakso. Selama ini jualan di depan rumah sakit," tutur Kuswati kepada detikcom, Jumat (1/10/2021).
Kuswati juga menuturkan, selama pandemi Corona sepi pembeli. Uang yang didapat hanya bisa untuk makan sekeluarga.
"Semoga COVID-19 segera berlalu, Mas. Biar wong cilik seperti saya ini bisa cari uang lagi. Apalagi selama ini semua digantungkan dengan jualan bakso," imbuh Kuswati.
Kuswati berterima kasih atas perhatian dari polisi berupa bantuan gerobak dan uang tunai. Sementara Kapolres Bojonegoro AKBP Eva Guna Pandia mengatakan, pandemi ini berpengaruh pada semua kegiatan warga. Sehingga polisi ingin sedikit membantu meringankan beban mereka, para pedagang kecil.
"Dalam situasi pandemi yang berpengaruh terhadap kesehatan, kegiatan sosial dan perekonomian. Dari perekonomian sangat berpengaruh bagi para pelaku usaha khususnya pedagang kaki lima," ucap Pandia.
Pandia mengungkapkan, pemberian bantuan ini bentuk kepedulian Polri khususnya Polres Bojonegoro, kepada pedagang kaki lima. Ia juga berharap bantuan gerobak ini bisa membantu produktivitas mereka.
"Ada gerobaknya dijual untuk kebutuhan sehari-hari dan berjualan makanan ringan di rumah. Dengan Agunge Sikap Tulung Tinulung (ASTUTI), kita respons keluhan masyarakat," pungkas Pandia.
(sun/bdh)