Apa yang dilakukan polisi ini merupakan bentuk kepedulian dan empati terhadap anak-anak yang ditinggal orang tuanya karena terpapar COVID-19.
"Jangan berkecil hati, apa yang dicita-citakan harus terus dikejar dan Polres Bojonegoro siap mendukung apa yang menjadi mimpi kalian, yang penting niat dan semangat untuk rajin belajar." ujar Kapolres Bojonegoro AKBP Eva Guna Pandia kepada anak-anak yatim di Mapolres Bojonegoro. Jumat ( 17/9/2021).
Sedikitnya ada 55 anak yatim atau piatu yang diangkat jadi anak asuh oleh polisi. Mereka nampak senang saat berbaris untuk menerima bantuan alat sekolah dan sejumlah uang santunan untuk kebutuhan sehari hari.
Selanjutnya, mereka disematkan sehelai selempang yang bertuliskan 'Anak Asuh Polantas' kepada perwakilan anak asuh oleh Kapolres Bojonegoro sebagai tanda bahwa mereka kini jadi asuhan para polisi.
Pandia mengatakan Polres Bojonegoro membawa Jargon ASTUTI (Agunge Sikap Tulung Tinulung) untuk terciptanya masyarakat Bojonegoro yang produktif dan energik untuk hidup yang lebih maju dan sejahtera.
"Dengan jargon Astuti mari kita terus peduli dengan sesama. Hari ini 55 anak yatim kita angkat jadi anak asuh Satlantas Polres Bojonegoro," tutur Pandia.
Selain menjadi anak asuh, mereka juga diberikan vaksinasi agar terbentuk kekebalan pada dirinya saat beraktivitas setiap hari. Program ini merupakan rangkaian menjelang Hari Lalu Lintas ke-66 Bhayangkara. (iwd/iwd)
