Salah satu saksi mata, Joko Sulistyo mengatakan sejak pukul 10.00 WIB keluarga korban mencari keberadaan si nenek. Usai Joko mengantarkan pesanan genteng pelanggan, dia bersama cucu si nenek akhirnya mencari ke lahan yang biasa didatangi neneknya.
"Baru pulang kirim genteng itu, saya sama cucunya nyari ke lahan ini. Akhirnya ketemu, tapi kondisi mbah Sisum meninggal dunia," tutur Joko kepada wartawan, Rabu (29/9/2021).
Menurut Joko, kegiatan sehari-hari nenek tersebut memang biasanya membersihkan lahan bambu miliknya. Namun tiap pukul 10.00 WIB, biasanya nenek Sisum sudah kembali ke rumah.
"Biasanya bersih-bersih disini terus dibakar sampahnya," kata Joko.
Saat Joko mencari keberadaan si nenek, keduanya langsung menuju lahan bambu. Sesampainya di lokasi, ada bekas-bekas pembakaran daun kering bambu yang tersebar di beberapa titik.
"Terus kemudian ketemu mbah di sini," terang Joko.
Sementara, Kapolsek Sambit AKP Sutriatno menambahkan korban saat ditemukan kondisinya dari punggung ke kaki korban terbakar. Korban diketahui memang terbiasa membakar serasah daun bambu.
Diduga ingin mematikan api yang melebar, nenek Sisum sempat terpeleset dan tidak bisa bangun karena sudah tua. Hingga terkepung api dan jenazahnya ditemukan cucunya.
"Wajah masih kelihatan, yang parah bagian punggung ke bawah ke kaki sekitar 75 persen kebakar," kata Tri. (iwd/iwd)