Hubungan Bupati-Wabup Bojonegoro Retak-Ustaz Cabuli 34 Santriwati Berujung Maaf

Terpopuler Sepekan di Jatim

Hubungan Bupati-Wabup Bojonegoro Retak-Ustaz Cabuli 34 Santriwati Berujung Maaf

Tim Detikcom - detikNews
Minggu, 26 Sep 2021 07:36 WIB
Bupati Bojonegoro Anna Muawanah dan wakilnya Budi Irawanto
Bupati-Wabup Bojonegoro (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Ada beberapa peristiwa di Jatim menyita perhatian publik dalam sepekan. Satu di antaranya Bupati dan Wabup Bojonegoro berseteru, ustaz di Trenggalek cabuli 34 santriwati dan warga Malang melakukan aksi unik dengan membuat pagar rumah berbentuk kolam ikan koi.

Bermula dari Wabup Bojonegoro Budi Imawanto mengadukan Bupat Anna Mu'awanah ke Polres Bojonegoro. Surat pengaduan itu ditandatangani Wawan, panggilan Budi, pada 9 September 2021. Di dalam surat pengaduan itu juga dilampirkan sejumlah alat bukti di antaranya transkrip percakapan di sebuah grup WhatsApp.

Dalam surat pengaduan, Wabup Wawan mengadukan Bupati Anna yang menulis beberapa hal yang dianggapnya telah menuduh serta memberikan informasi kepada publik yang belum pasti kebenarannya.

Baca juga: Wabup Bojonegoro Tegaskan Enggan Berdamai dengan Bupati

"Iya benar, saya buat pengaduan ke polisi. Karena ada percakapan di grup WA yang sudah menyerang secara pribadi, menyangkut harga diri keluarga, anak saya juga dikut-ikutkan. Bahkan ibaratnya saya yang bukan kader partainya dia, disuruh resign. Aku iki diusung PDI Perjuangan kok kowe ngongkon aku mundur teko jabatan wabup (Saya ini diusung PDIP kok kamu menyuruh saya mundur dari jabatan Wabup). Ini berarti sudah menyangkut harga diri partai juga " tutur Wabup Wawan saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (22/9/2021).

Kasat Reskrim Polres Bojonegoro AKP Fran Delanta Kambaren membenarkan adanya pengaduan yang dilakukan Wabup Wawan terhadap Bupati Anna. Ada dua saksi yang dimintai keterangan hari ini di Polres Bojonegoro.

"Hari ini ada dua saksi yang kita undang untuk dimintai keterangan terkait pengaduannya pak Wabup," ujar Kasat Reskrim Bojonegoro AKP Fran Delanta Kambaren kepada detikcom.

Baca juga: Polisi Periksa Dua Saksi Soal Aduan Wabup Bojonegoro Terhadap Bupati Anna

Mantan Bupati Bojonegoro Suyoto berharap konflik atau perseteruan antara Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah dengan Wakil Bupati Budi Irawanto bisa diselesaikan dengan baik. Karena kedua pemimpin ini masih harus memikirkan kepentingan yang lebih besar, yakni rakyat.

"Duduklah dan bicaralah dari hati ke hati. Suami istri saja ada perbedaan, apalagi ini pemimpin. Dengan saling sapa, saling menghormati, saya yakin tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan," tutur pria yang akrab disapa Kang Yoto ini kepada detikcom, Kamis (23/9/2021).

Kang Yoto menuturkan kedua pemimpin ini punya tanggung jawab yang besar yakni memimpin masyarakat Bojonegoro di tengah pandemi COVID 19. Mereka, kata Kang Yoto, harus memimpin masyarakat agar survive dan sehat.

Simak juga 'Cerita Pembuat Sumur Bor di Bojonegoro yang Semburkan Air 15 Meter':

[Gambas:Video 20detik]



ustaz di trenggalek cabuli santriwatiUstaz di Trenggalek cabuli santriwati/ Foto: Adhar Muttaqin

Sementara polisi menangkap ustaz cabuli 34 santriwati di Trenggalek. Kasus pencabulan itu terbongkar setelah salah satu korban bercerita kepada orang tuanya. Mengetahui kejadian itu, orang tua korban akhirnya melaporkan pelaku ke polisi.

Kasat Reskrim Polres Trenggalek AKP Arief Rizky Wicaksana mengatakan, tersangka yakni SM (34). Tersangka merupakan warga Kecamatan Pule, Trenggalek.

"Sebelumnya orang tua korban menanyakan terkait dikeluarkannya guru (ustaz) tersebut dari pesantren, kepada korban. Kemudian diceritakanlah kejadian yang dialami. Saat ini baru ada satu korban yang melapor. Tapi dari keterangan korban dan pengakuan pelaku, total ada 34 santriwati yang menjadi korban. Untuk pelaku sudah kami amankan beserta sejumlah barang bukti," kata Arief, Jumat (24/9/2021).

Baca juga: Terbongkarnya Aksi Bejat Ustaz di Trenggalek Cabuli 34 Santriwati

Dalam pemeriksaan terungkap, pencabulan itu dilakukan pelaku di lingkungan pesantren. Arief melanjutkan, predator anak tersebut nekat melakukan pencabulan dengan alasan hubungan dengan sang istri kurang harmonis.

"Pelaku dan istrinya adalah ustaz (guru) di pesantren itu. Nah, pelaku sering pulang malam. Saat pelaku mengajak istrinya berhubungan selalu ditolak," jelasnya.

Dalam menjalankan aksinya, pelaku berpura-pura memanggil santriwati yang menjadi incarannya. Korban diajak ke tempat sepi. Di lokasi tersebut, pelaku melakukan pencabulan terhadap korban.

Baca juga: Ustaz Cabuli 34 Santriwati di Trenggalek, Polisi Buka Posko Pengaduan

"Jadi SM, biasanya menyampaikan kalimat 'kalau sama guru harus nurut, tidak boleh membantah. Tersangka menjadi guru atau pendidik di pondok pesantren mulai tahun 2017. Tapi dia mulai melakukan perbuatan pencabulan kepada santriwati mulai tahun 2019, jadi sudah tiga tahun berjalan," jelasnya.

Aksi ustaz cabul ini dilakukan sejak tahun 2019 atau sudah tiga tahun lamanya. Pelaku sendiri menjadi tenaga pendidik sejak tahun 2017.

SM (34) mengakui seluruh perbuatannya. Ia pun mengaku menyesal. Pengakuan itu disampaikan pelaku saat konferensi pers di Polres Trenggalek. SM mengaku malu atas pencabulan yang telah dilakukan selama tiga tahun terakhir.

"Saya menyesal, saya mohon maaf (kepada korban). Mohon maaf, saya menyesal, saya malu," kata SM.

Rumah warga di Perum Tirtasari, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, sungguh unik. Pagar rumahnya dibuat dari kolam koi.Rumah warga Malang berbentuk kolam koi/ Foto: Muhammad Aminudin

Dan seorang warga Malang membuat pagar rumah berbentuk kolam ikan koi. Pemilik Farid Prima alias Jeje (35) mengaku aksinya itu dilakukan agar dirinya bisa melihat terus ikan koi miliknya.

Rupanya, kreativitas Jeje menarik perhatian masyarakat dan viral. Masyarakat pun tak segan datang dan melihat-lihat pagar kolam ikan koi kesayangannya di Perum Tirtasari, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Sudah 9 bulan lamanya membuat pagar kolam ikan koi.

Dari pantauan detikcom, rumah Jeje berada di pojok komplek perumahan, menjadikan pagar kolam koi berbentuk hampir setengah lingkaran. Total pagar kolam memiliki panjang 16 meter, dengan tinggi 1,10 meter dan tebal kaca 12 milimeter.

Baca juga: Cerita Warga Malang Sengaja Bikin Pagar Rumah Berbentuk Kolam Ikan Koi

Untuk membuat pagar rumah berbentuk kolam koi, Jeje harus merogoh koceh hampir Rp 50 juta. Setidaknya, 80 ekor koi beragam jenis mengisi pagar kolam tersebut. Jeje sendiri sudah belasan tahun ini menjadi penghobi ikan koi. Dia banyak memiliki koleksi ikan dengan keunikan banyak digandrungi oleh kalangan masyarakat itu.

"Dulu saya guru olahraga SDN Bandungrejosari, selama 5 tahun. Kemudian berhenti dan sempat kerja jadi marketing di Bali. Setelah satu tahun saya balik ke Malang," ujar Jeje.

Kembali dari Bali, Jeje mulai menggilai ikan koi. Tentu dengan banyak uang yang harus dikeluarkan, demi berburu ikan koi terbaik.

Baca juga: Bikin Pagar Rumah Berbentuk Kolam Ikan Koi, Pemiliknya Ikhlas Jika Kemalingan

Saat ditanya jika aksi yang dilakukan dengan membuat pagar kolam ikan koi ini rawan pencuri, Jeje hanya bisa pasrah. Kaca kolam koi memiliki ketebalan cukup lumayan, sehingga tidak mudah untuk pecah.

"Iya, ikhlas saja kalau dicuri. Ini kacanya lumayan tebal," kata Jeje.

Jeje hanya mengkhawatirkan kondisi ikan koinya bila kaca kolam dihancurkan, otomatis ikan koi-nya mati semua. Namun mengantisipasi pencurian, Jeje juga memasang kamera CCTV untuk memantau lingkungan di luar rumahnya. Langkah ini dilakukan setelah pagar kolam koinya viral di media sosial.

Halaman 2 dari 3
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.