"Ya zaman dahulu namanya hanya gelombang tinggi. Belum disebut tsunami seperti sekarang. Tapi dalam sejarahnya konon di Pacitan pernah terjadi," katanya.
BPBD pun mengapresiasi pihak gereja yang menginisiasi kegiatan sosialisasi tersebut. Harapannya, kesiapsiagaan akan semakin terbangun di antara elemen masyarakat Pacitan. Tak terkecuali di lingkungan keagamaan.
Ketua Pelayan Harian Majelis Jemaat GKJW Pacitan Pendeta Sapta Wardaya mengatakan, pihaknya sengaja mengundang lembaga pemangku bidang kebencanaan. Tujuannya untuk menyosialisasikan pengurangan risiko bencana bagi jemaat. Di sisi lain mereka membutuhkan informasi yang benar dari lembaga berkompeten.
"Saat ini banyak sekali berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga kami pihak gereja berinisiatif untuk minta bantuan BPBD untuk menjelaskan yang sesungguhnya seperti apa," ucap Sapta Wardaya kepada detikcom.
(sun/bdh)