Candi Tawangalun di Sidoarjo yang Hampir Roboh

Candi Tawangalun di Sidoarjo yang Hampir Roboh

Suparno - detikNews
Minggu, 19 Sep 2021 09:59 WIB
Situs Candi Tawangalun di Sidoarjo dikenal dengan nama Candi Sumur. Candi di Desa Buncitan, Kecamatan Sedati ini memprihatinkan, bahkan hampir roboh.
Candi Tawangalun di Sidoarjo/Foto: Suparno
Sidoarjo -

Situs Candi Tawangalun di Sidoarjo dikenal dengan nama Candi Sumur. Candi di Desa Buncitan, Kecamatan Sedati ini memprihatinkan, bahkan hampir roboh.

Candi Tawangalun berbeda dengan candi-candi yang lain yang ada di Jawa Timur, yang pada umumnya berada di dekat permukiman penduduk. Candi Tawangalun berada di area perbukitan. Bahkan tidak jauh dari candi bermunculan semburan-semburan kecil, seperti semburan lumpur di Porong.

"Saat ini kondisi Candi Tawangalun sangat memprihatinkan, bahkan hampir roboh karena kurang maksimalnya dalam perawatan," kata Ahmad Syaiful Munir (49), juru kunci Candi Tawangalun di lokasi, Minggu (19/9/2021).

Situs Candi Tawangalun di Sidoarjo dikenal dengan nama Candi Sumur. Candi di Desa Buncitan, Kecamatan Sedati ini memprihatinkan, bahkan hampir roboh.Situs Candi Tawangalun di Sidoarjo/Foto: Suparno

Meski kondisinya seperti itu, Candi Tawangalun masih difungsikan oleh masyarakat, sebagai tempat ritual. Terutama setiap bulan purnama, mereka datang ke area candi untuk menenangkan diri.

"Terlihat seperti ini mulai tanggal 14 September, saat itu turun hujan yang deras. Kemudian pagi hari ada bagian struktur yang runtuh," jelas Syaiful.

Candi Tawangalun didirikan pada 1292 M pada masa Raja Brawijaya II. Masyarakat Desa Buncitan banyak yang mempercayai bahwa candi tersebut merupakan cikal bakal Desa Buncitan.

Diperkirakan fungsi dari Candi Tawangalun adalah tempat pendermaan. Candi Tawangalun, bahan dasarnya batu bata. Meski sudah ratusan tahun, batu bata candi masih kuat.

"Ada keanehan, meski usia Candi Tawangalun ini sudah ratusan tahun struktur batu batanya, terlihat tidak ada yang rusak. Batu bata berukuran panjang 38 cm, lebar 22 cm, dan tebalnya 8 cm," terang Syaiful.

Menurut Syaiful, sebenarnya banyak masyarakat yang mendatangi Candi Tawangalun. Kedatangan mereka hanya sekadar peduli akan benda peninggalan nenek moyang. Ada juga yang ingin mengetahui cerita berdirinya Candi Tawangalun.

Situs Candi Tawangalun di Sidoarjo dikenal dengan nama Candi Sumur. Candi di Desa Buncitan, Kecamatan Sedati ini memprihatinkan, bahkan hampir roboh.Situs Candi Tawangalun di Sidoarjo/Foto: Suparno

"Saya berusaha bahwa Candi Tawangalun tetap berdiri kokoh, maka saya gunakan kayu untuk menyangga bangunan candi," tambah Syaiful.

"Selain itu saya berharap bahwa generasi penerus bangsa ini lebih mengenali jati diri kita. Terutama kesadaran terhadap peninggalan bersejarah atau peninggalan leluhur kita," pungkas Syaiful.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.