Setelah lima hari pengujian, Labfor Polda Jatim merilis temuan dari lokasi ledakan keras yang menewaskan dua orang di Pasuruan. Ledakan itu dari bahan-bahan berdaya ledak tinggi.
"Kami menemukan pusat ledakan dengan diameter 60 sentimeter, kedalaman 7 sentimeter. Kita temukan sisa bahan peledak azida, PETN, TNT dan nitrat," kata Kabid Labfor Polda Jatim Kombes Sodiq Pratomo saat rilis di Mapolres Pasuruan Kota, Rabu (15/9/2021).
Rilis juga dihadiri Kapolres Pasuruan Kota AKBP Arman dan jajarannya. Belasan barang bukti yang didapat dari TKP juga ditunjukkan ke awak media.
"PETN, TNT dan Azida ini high explosive semua, hanya nitrat yang low explosive," terang Sodiq.
Selain itu, Labfor juga menemukan ratusan selongsong detonator, ayakan, kapas, timbangan, kertas, penumbuk dan lain-lain.
"Azida ini sensitif dan mudah meledak," ungkap Sodiq.
Selain barang bukti yang berhubungan langsung dengan ledakan keras, polisi juga mengamankan tiga motor. Tiga motor diamankan dari reruntuhan dua rumah yang hancur.
Simak video 'Rumah Meledak di Pasuruan, Setahun Produksi Bom Ikan':
Ledakan keras yang terjadi Sabtu (11/9) pukul 08.00 WIB dampaknya sangat dahsyat. Dua rumah hancur, 20 rumah dan satu musala rusak. Ledakan yang terdengar hingga radius 5 kilometer itu menyebabkan dua orang tewas dan empat luka.
Pada saat ledakan, warga berhamburan keluar. Warga menyangka ada tsunami sehingga sebagian mengumandangkan azan. Menurut warga, setelah ledakan, kondisi sekitar gelap karena debu dari dua rumah yang hancur.
"Penegakan hukum akan kami lakukan. Dua orang yang meninggal kami tetapkan sebagai tersangka. Namun tak menutup kemungkinan ada tersangka lain," tambah Kapolres Arman.
Ledakan keras itu menghancurkan rumah Abdul Ghofar (40) dan rumah mertuanya, Zainab (60). Ghofar dan ayahnya, Mat Shodiq (60) tewas dalam ledakan itu. Ghofar tewas dalam perjalanan ke Puskesmas setelah sempat ditolong warga. Sedangkan jenazah ayahnya ditemukan di lokasi.