Nantinya, usulan ini akan diperjuangkan agar menjadi keputusan pada Kombes dan Munas Alim Ulama PBNU, yang akan digelar 25 September.
"Ini keputusan resmi yang akan diperjuangkan PWNU Jatim pada Kombes dan Munas Alim Ulama 25 September mendatang," kata Jajaran Rais Syuriah PWNU Jatim, KH Anwar Iskandar di Surabaya, Selasa (14/9/2021).
Kiai Anwar Iskandar yang juga Pengasuh pesantren Al Amin Kediri ini mengatakan Muktamar NU harusnya digelar pada tahun 2020. Namun karena pandemi, maka diputuskan diundur pada November 2021.
Kiai Iskandar menambahkan PWNU Jatim khawatir jika Muktamar NU diundur lagi, akan terjadi krisis legitimasi di tubuh PBNU.
"Usulan ini semata dimaksudkan agar roda organisasi terus bisa berjalan dalam keadaan apapun," ujar Kiai Anwar yang juga menjadi juru bicara kiai-kiai Sepuh Jawa Timur ini.
Menurut Kiai Anwar, NU sudah melampaui bermacam zaman, sehingga apapun keadaannya, kewajiban organisasi harus dipegang dengan kuat.
"Saya khawatir kalau muktamar NU tidak digelar tahun ini akan ada krisis legitimasi di tubuh PBNU," ujarnya.
Sementara itu, rapat gabungan ini diikuti jajaran pengurus harian lengkap, baik syuriah maupun tanfidziyah di Gedung PWNU Jawa Timur hari ini Selasa (14/9). Rapat dipimpin langsung oleh Rais Syuriah PWNU KH Anwar Mansyur, dan dihadiri rais lainnya, yakni KH Anwar Iskandar; KH Agoes Ali Masyhuri; KH Mutawakil Alallah; KH Ali Maschan Moesa serta beberapa kiai lainnya.
Selain itu, dari jajaran tanfidziyah hadir Ketua Tanfidziyah KH Marzuki Mustamar; Wakil Ketua Tanfidziyah KH Abdusalam Sohib; serta Sekretaris Tanfidziyah Prof Ahmad Muzakki. (hil/iwd)