Kadis Dikbud Bondowoso Sugiono Eksanto bernyanyi dan joget dangdut mengabaikan prokes. Bagaimana tanggapan warga?
Mereka menilai pemerintah seolah tebang pilih dalam menentukan kebijakan dalam penanganan COVID-19. Karena tidak adil dalam memilah kegiatan. Hal yang sebenarnya jadi larangan malah dibiarkan.
"Kami minta Satgas COVID-19 Bondowoso tegas dan adil. Masa selawatan, tahlil, dan pengajian dilarang, sementara joget dangdutan malah diperbolehkan. Dilakukan institusi pendidikan pula," kata seorang warga Bondowoso, Jih Nanang saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (11/9/2021).
"Kami sudah bisa memahami, saat tak boleh selawatan, pengajian, bahkan salat jemaah di masjid. Lha ini malah dangdutan dan joget," pungkas Jih Nanang.
Ungkapan senada disampaikan Muhlis, warga Bondowoso lainnya. Setelah melihat video yang viral itu, ia mengaku gemas campur kecewa atas tindakan 'joget dangdut' Kadis Dikbud Bondowoso. Pasalnya, selain abai prokes juga dilakukan oleh guru yang mestinya jadi panutan.
"Kan kasihan juga bapak-bapak aparat dan para nakes berjuang dalam penanganan COVID-19. Tapi di sisi lain masih ada yang malah abai prokes" ujar Muhlis.
Sebelumnya, video Kadis Dikbud Bondowoso Sugiono Eksanto asyik nyanyi dan joget dangdut viral di medsos. Dalam tayangan berdurasi 2 menit 50 detik itu, ia tampak bernyanyi bersama seorang perempuan yang juga merupakan seorang ASN.
Keduanya tampak duet lagu dangdut. Sebagian undangan mengabadikan momen itu dengan mengambil video dan foto menggunakan kamera HP.
Acara itu merupakan sosialisasi vaksin COVID-19 terhadap para guru di SMPN 5 Bondowoso, Rabu (8/9), yang memang dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bondowoso, serta puluhan guru dan staf.