"Kalau itu saya semuanya yang menyelenggarakan, tapi anggota dewannya (Akhmad Mujangki) itu hanya mempelai," kata Baidowi, Selasa (31/8/2021).
Baidowi yang juga kepala desa setempat memastikan hiburan yang menyebabkan kerumunan bukan orkes melayu. Melainkan sound system dengan lampu sorot warna-warni. Masyarakat yang berkerumun bukan undangan resepsi pernikahan.
"Itu sound system milik saya sendiri. Terkait acara yang ramai, itu bukan undangan dari kita. Yang berkerumun yang viral itu bukan undangan resepsi, nggak di dalam terop resepsi. Itu orang luar. Begitu banyak kerumunan, saya suruh memberhentikan," terangnya.
Baidowi menegaskan, anaknya sebenarnya menolak resepsi pernikahan dengan hiburan tersebut. Ia meminta maaf atas kejadian tersebut.
"Kalau Pak Mujangki-nya sendiri sebenarnya sudah nggak mau. Dia bilang 'nggak usah Pak', saya bilang 'gimana lagi Nak ini sudah mateng, sudah jadi semua," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, anggota DPRD Kabupaten Pasuruan, Akhmad Mujangki menggelar resepsi pernikahan di Desa Pusung Malang, Kecamatan Puspo, Sabtu (28/8). Resepsi itu menghadirkan hiburan dan memicu kerumunan.
Dalam video yang didapat detikcom, hiburan pernikahan itu dihadiri ratusan orang. Dengan panggung megah dan sound system menggelegar. Ratusan orang berjoget diiringi alunan musik disko dan lampu sorot warna-warni.
Polisi tengah menangani kasus tersebut. Beberapa pihak sudah diperiksa.