"Lho ini keluar gelembung kecil di tanah. Buis beton juga hangat tak pegang tadi," ujar salah satu warga, Zaenal, di lokasi, Jumat (26/8/2021).
Meski tak bisa menyembur tinggi karena ditutup buis beton, namun pancaran air dari lubang pengeboran masih kencang. Kencangnya sumberan hingga meluber di atas tutup buis beton. Air semburan yang dialirkan ke sungai di sebelahnya juga nampak bergelembung dan airnya terlihat bening kadang keruh.
Meski telah dipasang garis polisi, warga sekitar banyak yang berbondong bondong melihat fenomena semburan itu.
Camat Kedungadem Agus S Hardiyanto yang tiba di lokasi langsung mengecek kondisi semburan air. Agus berjanji akan segera menindaklanjuti kejadian ini ke dinas terkait agar segera melakukan penelitian dan upaya penanggulangan semburan.
"Segera kita koordinasi dengan dinas terkait yakni DLH mapun SDA ya agar segera dilakukan penelitian agar warga tidak dihantui rasa khawatir dan was was. Kalau informasi awal tadi adanya pengeboran sumur," kata Agus.
Sebelumnya, semburan air terjadi pada Kamis (26/8) sekitar pukul 18.00 WIB. Air itu muncrat hingga setinggi 15 meter. Air ini keluar dari pengeboran sumur artesis sedalam 60 meter. Lubang itu sudah dibiarkan seminggu karena tak ada air yang memancar saat dibor. Air yang awalnya menyembur bening berubah menjadi keruh, asin, dan berbau belerang setelah 3 jam berlalu. (iwd/iwd)