"Ini ada dua kejadian, jadi pertama memang dia artesis karena dia air tanah yang di dalam tadi itu bertekanan tinggi," kata Amien kepada detikcom di Surabaya, Jumat (27/8/2021).
"Apakah daerahnya yang datar, atau di daerah pegunungan? Biasanya kalau dekat gunung, air masuknya dari gunung tadi kan bertekanan. Jadi kalau dicoblos di datarannya akan nyemprot ke atas, itu namanya artesis," tambahnya.
![]() |
Lalu, penyebab yang kedua, semburan ini bisa terjadi akibat dorongan gas.
"Tapi artesis yang kedua, dia bisa naik karena didorong oleh gas. Kan airnya bau belerang," imbuhnya.
Sebelumnya, Amien mengatakan air yang menyembur merupakan air formasi. Air formasi ini kerap mengandung sejumlah gas hingga garam, yang menjadikan rasanya asin.
Jika air formasi ini berada di lapisan dangkal, Amien menambahkan semburan tak akan berlangsung lama karena gasnya akan lebih cepat habis. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
"Kalau itu nanti misalnya dia hanya di posisi formasi atau lapisan yang dangkal, mungkin hanya nggak sampai seminggu sudah habis dia, karena gasnya habis. Tapi kalau itu ada di daerah formasi atau lapisan yang lebih dalam. Maka dia bisa lama sekali," pungkas Amien.
Simak video 'Sumur Bor di Bojonegoro Tiba-tiba Semburkan Air Berbau Belerang':
(iwd/iwd)