Dokter Tommy, Spesialis Anestesi RSU Soetomo Meninggal Usai Long COVID-19

Dokter Tommy, Spesialis Anestesi RSU Soetomo Meninggal Usai Long COVID-19

Esti Widiyana - detikNews
Selasa, 24 Agu 2021 18:01 WIB
Dokter Anastesi RSU Soetomo Meninggal Usai 47 Hari Berjuang Lawan COVID-19
Foto: Tangkapan Layar
Surabaya -

Salah satu guru terbaik Fakultas Kedokteran (FK) Unair meninggal setelah berjuang melawan COVID-19 lebih 1 bulan. Dr dr Tommy Sunartomo, SpAn KIC, Staf Pengajar Departemen Anestesiologi & Reanimasi FK Unair dan RSU dr Soetomo meninggal di usia 75 tahun usai alami long COVID-19.

Long COVID-19 merupakan gejala Corona dalam jangka panjang yang dialami pasien beberapa bulan, pasca infeksi atau saat masa pemulihan. Sedangkan almarhum dokter Tommy sudah 1 bulan dinyatakan negatif COVID-19.

Sebelumnya almarhum sempat menjalani perawatan di RS Khusus Inveksi Universitas Airlangga (RSKI Unair). Dokter Tommy saat itu dirawat bersebelahan dengan mendiang Prof Hendrian Dwikoloso Soebagjo SpM(K) FICS pada 3 Agustus dan terlebih dahulu gugur karena COVID-19.

Dokter kelahiran Madiun ini wafat menyusul istri tercinta, Nana Fauzana, yang sudah 40 hari meninggal dunia karena COVID-19. Dia meninggal satu orang anak, Dr dr Prananda Surya Airlangga MKes SpAn.

Almarhum dokter Tommy termasuk sosok guru pencetak lulusan terbaik di FK Unair. Para dokter hebat hingga profesor lahir dari tangan dinginnya, seperti Dekan FK Unair, Prof Dr dr Budi Santoso SpOG (K) hingga Direktur Utama RSU dr Soetomo Surabaya Dr dr Joni Wahyuadi SpBS (K).

"Saya ingat betul saat saya sedang menempuh pendidikan, saat itu saat masih menjadi Dokter Muda, dibimbing oleh beliau. Saya yang dibimbing langsung oleh beliau, juga sejawat dokter yang lain pasti sepemahaman, bahwa beliau adalah sosok guru yang sangat baik di mata mahasiswanya," kata Dekan Unair Prof Budi, Selasa (24/8/2021).

Simak juga 'Corona RI 24 Agustus: Tambah 19.106 Kasus, 35.082 Sembuh':

[Gambas:Video 20detik]



Prof Budi menyebut, meninggalnya Dokter Tommy menjadi duka mendalam bagi FK Unair. Sosoknya yang peduli terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan pendidikan di FK Unair, kini tak bisa dipetik ilmunya. Kepergiannya menambah daftar pahlawan dan guru FK Unair yang gugur di masa pandemi COVID-19.

Selama masih hidup, banyak kiprah pendidikan dan pekerjaan yang ditempuh almarhum. Almarhum lulus dokter umum dari FK Unair pada tahun 1973. Dan mengambil studi Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi di institusi yang sama tahun 1978. Di Tahun 1979, mengikuti Pendidikan Intensive Care di Prancis dan mendapat gelar Konsultan Intensive Care tahun 1997.

Dokter kelahiran 30 Juni 1946 ini memulai karir di FK Unair tahun 1974 sebagai asisten di Departemen Anestesiologi dan Reanimasi FK Unair. Kemudian diangkat menjadi PNS tahun 1976 dan pensiun tahun 2011. Hingga tutup usianya, almarhum masih aktif menjadi Staf Pengajar di Departemen Anestesiologi dan Reanimasi FK Unair-RSU dr Soetomo.

"Selain mengabdikan diri pada pengetahuan, Dokter Tommy juga aktif di berbagai organisasi profesi. Antara lain sebagai Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Dokter Spesialis Anestesiologi & Reanimasi Indonesia dan Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Indonesia. Selain itu juga aktif di Perhimpunan Kedokteran Gawat Darurat Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi Indonesia, serta Perhimpunan Dokter Intensive Care Indonesia," jelasnya.

Sikap welas asih dokter Tommy ini dirasakan mahasiswa FK Unair yang saat ini tengah menempuh pendidikan. Di mata residen PPDS di Departemen Anastesiologi dan Reanimasi saat ini, sosoknya tak ubahnya seorang ayah yang perhatian namun juga disiplin dalam mendidik.

"Beliau selalu memastikan residen PPDS-nya mengerti saat konsultasi. Bahkan, setiap hari libur besar seperti Idul Fitri/Idul Adha, beliau selalu mengirimkan makanan untuk tim jaga. Sangat baik beliau di mata kami," kenang dr Pratama, Chief PPDS Anestesi & Reanimasi FK Unair.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.