Salah satunya seperti yang dilakukan keluarga Nurma Widayati di Lingkungan 8, Desa/Kecamatan Ngunut, Tulungagung. Ibu rumah tangga itu membuat aneka lomba tradisional untuk kedua anaknya.
"Sudah dua tahun ini nggak ada perayaan 17-an di kampung, sementara itu anak-anak di rumah juga mulai jenuh. Makanya kami buat lomba untuk anak-anak saja," kata Nurma Widayati kepada detikcom, Selasa (17/8/2021).
Untuk menambahkan kesan meriah, ia pun memasang sejumlah ornamen merah putih di rumah dan mendandani anaknya dengan pakaian tradisional. Lomba tradisional yang dipilih adalah makan kerupuk dan balap kelereng dengan sendok.
![]() |
"Lomba makan kerupuk yang digantung pakai tali itu khas banget 17 Agustus," ujarnya.
Gelak tawa Keceriaan tampak terasa saat kedua anaknya, Helmy dan Kalila saling beradu kecepatan memakan kerupuk yang digantung dengan tali. Sambil jinjit, kedua bocah itu berusaha meraih kerupuk menggunakan mulutnya dan dimakan langsung.
Usai lomba makan kerupuk, dilanjutkan dengan lomba balap kelereng dengan sendok. Caranya ujung gagang sendok digigit dan kelereng diletakkan pada cekungan sendok.
Dengan hati-hati, keduanya saling beradu kecepatan untuk mencapai garis finish. "Tadi kelereng saya jatuh dua kali," kata Helmy.
![]() |
Helmy mengaku cukup senang ada kegiatan lomba-lomba tradisional meskipun hanya dengan kakaknya. Ia mengaku hal tersebut bisa mengobati kejenuhan di masa pandemi COVID-19.
"Seru banget pokoknya. Tahun kemarin juga lomba sendiri di rumah sama kakak," imbuhnya.
Sementara itu Kalila Maharani, mengatakan meskipun hanya dilalukan di dalam dan halaman rumah, lomba tersebut bisa mengobati rasa kangennya dengan perayaan 17-an yang ada di kampung.
"Ini tadi ya hanya di dalam rumah dan halaman. Kalau dulu sebelum ada Corona di kampung-kampung kan ramai. Tapi ya tetap senang," kata Kalila.
Di hari kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia, detikcom juga punya acara seru untuk detikers yaitu Parade 17an di detikcom yang bisa kamu akses melalui detik.com/parade17an (iwd/iwd)