Berbekal pernak pernik hiasan yang dimiliki, tukang becak 56 tahun itu menghias becaknya selama dua hari. Saat kontes berlangsung, ia mengenakan kostum ala veteran yang sejatinya itu adalah baju pinjaman dari temannya.
"Alhamdulillah nggak nyangka kalau jadi pemenang. Ini becak saya hias seadanya dengan barang yang saya miliki di rumah. Kalau baju ini pinjam teman," tutur Bakri terharu, Senin (16/8/2021).
Warga Desa Ngrowo, Bojonegoro itu juga tak menyangka ia bisa bertemu dan bersalaman dengan Kapolres Bojonegoro AKBP Eva Guna Pandia saat penyerahan hadiah uang tunai Rp 2,5 juta serta bingkisan sembako.
"Hari ini sebagai bentuk memeriahkan hari kemerdekaan, kita buat lomba hias becak, di mana abang becak ini termasuk warga yang terdampak PPKM dan Pandemi COVID-19, sehingga untuk tetap membuat semangat, kita ajak kontes becak hias," jelas Pandia.
Lomba becak hias ini diikuti oleh sekitar 50 tukang becak yang mangkal di setiap sudut kota Bojonegoro. Mereka sangat antusias dengan prokes memeriahkan semarak merah putih pada tahun ini di tengah pandemi.
Selain mereka yang jadi pemenang, semua tukang becak yang ikut lomba mendapat bingkisan sembako dan hadiah menarik lainnya.
Sementara itu, berbagai perlombaan tujuh belasan juga digelar. Salah satunya adalah lomba protokol kesehatan antar komplek asrama polisi di beberapa lokasi di Bojonegoro.
Di setiap komplek asrama polisi, anggota diwajibkan menampilkan tema merah putih dan suasana prokes yang dilakukan tiap hari oleh para anggota dan keluarganya. Mereka yang jadi juara adalah Asrama Polisi Klangon blok B , aspol Polsek Kota, dan aspol Mbombok.
"Kemeriahan merah putih dan semangat kemerdekaan merupakan hak yang dapat dirasakan setiap elemen masyarakat termasuk pengayuh becak dan pelaku UKM, hingga para anggota Polri," kata Pandia.
Semua lomba ini mengambil tema Merah Putih dan ASTUTI (Agunge Sikap Tulung Tinulung) guna membangkitkan semangat Kemerdekaan di masa pandemi COVID-19 terutama pada sektor ekonomi UKM dan pengayuh becak.
"Lomba warkop dan kafe hias, becak hias ini bernuansa merah putih melambangkan kebangkitan dan semangat para pelaku UKM dan pengayuh becak di tengah pandemi COVID-19 dan PPKM Darurat Level 3. Sebelumnya mereka terdampak akibat PPKM Darurat Level 4 sehingga pendapatan turun dratis di sektor ekonomi," tambah Pandia.
Pandia juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat yang ikut memeriahkan lomba warung dan becak hias. Ia merasa bangga kepada masyarakat terutama kepada para peserta, karena kepedulian terhadap nilai-nilai nasionalisme, pahlawan kemerdekaan dan semangat menghadapi masa sulit di tengah pandemi.
"Kita mengapresiasi para peserta dengan keterbatasan dan di tengah pandemi masih tetap semangat menghadapi masa sulit ini. Mari bersama-sama mematuhi protokol kesehatan dan lawan COVID-19," ujar mantan Kapolres Tulungagung ini. (iwd/iwd)