Ternyata kreatifitas para pemilik usaha kuliner ini dilombakan dan dinilai oleh tim independen yang digagas oleh polisi. Dalam lomba semarak merah putih ini, 100 tempat makan dan minum yang ikut kompetisi harus mengirimkan video yang di dalamnya menunjukkan suasana merah putih serta imbauan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Hasil video yang dikirim akan dilakukan penilaian oleh tim juri dan yang masuk nominasi terbaik akan ditinjau secara dadakan oleh Kapolres Bojonegoro.
![]() |
"Dalam semarak merah putih di saat pandemi ini kita buat lomba warung kopi hias bertema Merah Putih yang merupakan implementasi program Inovasi ASTUTI Polres Bojonegoro guna membangkitkan semangat Kemerdekaan di massa pandemi COVID-19 terutama pada sektor ekonomi mikro," ujar Kapolres Bojonegoro AKBP Eva Guna Pandia kepada detikcom, Sabtu (14/8/2021).
Pandia mengatakan malam ini ada beberapa lokasi di beberapa usaha kuliner yang ia kunjungi mendadak untuk dinilai dengan aspek penilaian di antaranya hiasan warung, kreasi dan kreatifitas , tampilan pelayanan kepada konsumen, pesan/sosialisasi protokol kesehatan serta napas merah putih.
Para pemilik usaha banyak yang kaget saat warung kopi dan kulinernya didatangi sendiri oleh Pandia sambil memberikan bingkisan serta minuman suplemen imunitas kepada pemilik warkop.
"Yang penting kita memberikan semangat bangkit dalam menghadapi pandemi COVID-19 di mana Bojonegoro telah memasuki PPKM Level 3 atau zona oranye," imbuh Pandia.
Pandia menambahkan pelaksanaan inovasi lomba hias warkop dengan tema merah putih digelar agar memotivasi semangat para pelaku usaha untuk membangkitkan pemulihan ekonomi.
"Penilaian dilaksanakan secara objektif dengan berdasarkan beberapa poin aspek, di mana nantinya akan diambil juara 1, 2, dan 3 terbaik serta nominasi 10 warkop favorit. Dan menekankan kepada pemilik warung dan pengunjung agar senantiasa tetap mematuhi protokol kesehatan," pungkas Pandia. (iwd/iwd)