Salah satu kearifan lokal di Blitar yakni Jamasan Keris Umyang Jimbe. Ini merupakan tradisi menyucikan pusaka warisan leluhur.
Sejak pagi, di gapura Situs Kekunaan Jimbe sudah terpasang janur kuning. Simbol hajatan besar itu menandakan, desa ini menggelar Jamasan Keris Umyang Jimbe.
Jamasan Keris Umyang Jimbe selalu digelar setiap Bulan Suro, Hari Kamis Kliwon atau malam Jumat Legi. Beberapa keris yang dimiliki warga Blitar turut dijamasi atau disucikan di Situs Kekunaan Jimbe.
Menurut Tunas Waluyo, juru kunci situs yang berada di Kecamatan Kademangan ini, Situs Kekunaan Jimbe pada awalnya adalah sebuah candi dengan banyak arca, altar dan benda purbakala lainnya. Namun pada 1965, beberapa orang merusaknya dan membuang serpihan candi dan arca itu ke dalam sungai yang mengalir tepat di sisi barat situs.
Kemudian tahun 1969, dinas kepurbakalaan melakukan penelitian berdasarkan manuskrip di Negarakertagama dan Pararaton yang mendeskripsikan, bahwa Raja Majapahit pernah berkunjung ke wilayah Jimbe.
"Dinas kepurbakalaan lalu melakukan pencarian. Dan berdasar cerita tutur serta kesaksian warga sekitar, mereka mencari di sungai barat ini dan benar menemukan banyak bagian situs yang dibuang," jelas juru kunci keempat Situs Kekunaan Jimbe ini, Jumat (12/8/2021).
Dari temuan itu, lanjut Tunas, pada 1971 dinas kepurbakalaan lalu membuat bangunan beratap berukuran 5x7 meter. Di dalamnya, tersimpan beragam bentuk potongan batu andesit. Seperti kaki, kepala katak, arca dwarapala, lingga yoni dan lain-lainnya.
![]() |
Pantauan detikcom, di dalam bangunan itu juga tersimpan beberapa pusaka berupa keris dan tombak. Aroma dupa kemenyan beradu harum bunga setaman, memenuhi ruangan beratap pendek yang didominasi cat warna kuning emas ini. Satu di antara keris itu adalah Keris Umyang Jimbe, pusaka leluhur yang diwariskan bagi warga desa ini. Sego berkat dengan lauk lengkap, dihantarkan sebagai sajen (sesaji) kepada para leluhur desa ini.
"Keris Umyang Jimbe itu dari cerita tutur dibuat oleh Mpu Supo di era Majapahit akhir. Pembuatan keris ini dalam pencarian sengkelat (bentuk) yang hilang. Dapur keris (bagian bawah), terukir dua puthut kembar yang menjadi ciri khas keris umyang," papar Tunas.