Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengaku meski diperpanjang. Namun pelonggaran aturan PPKM Level 4 tersebut sangat membantu. Terutama bagi para pengusaha dan pelaku UMKM yang selama ini terdampak.
"Ya itu sangat membantu. Untuk sektor esensial itu sangat membantu sama di sektor seperti mal juga sudah buka. Terus di pasar swalayan juga sudah buka. Sama PKL juga sudah boleh buka dan tidak take away lagi meski masih sangat dibatasi," ungkap Adik kepada detikcom, Selasa (10/8/2021).
Adik juga mengaku bersyukur, meski PPKM terus diperpanjang namun sampai saat ini belum ada laporan pengusaha sampai bangkrut atau gulung tikar. Sebab, meski pandemi namun konsumsi rumah tangga tetap naik.
"Kalau yang laporan ke Kadin Jatim belum ada yang gulung tikar. Belum ada. Karena saya lihat dari laporan BPS yang barusan juga kan konsumsi rumah tangga naik. Artinya kalau konsumsi rumah tangga masih naik. Pasar masih terbuka," terangnya.
Meskipun begitu, lanjut Adik, para pelaku usaha bukan tanpa keluhan. Seperti penerapan shift kerja. ia berharap pemerintah bisa memperlonggar aturan shift kerja khususnya untuk industri berorientasi ekspor.
"Kalau keluhan dari Kadin Level 4 yang ikut industri esensial berorientasi eksport itu masih dibuka satu shift. Mestinya bisa dua shift. Mestinya kan masih bisa diatur. Seperti yang kerja bisa 50 persen. Nah ini masih satu shift," katanya.
Menurut Adik, masih bertahannya para pengusaha di tengah pandemi COVID-19 juga karena ditunjang berbagai faktor. Antara lain adanya stimulus bunga dan energi.
Di Kadin Jatim juga, pihaknya terus mendorong untuk terus melakukan inovasi, khususnya di pemasaran online. Dan itu terbukti dari produk domestik regional bruto (PDRB) yang naik.
"Kalau untuk UMKM kami ajari dengan situasi seperti ini. Harus inovatif. Setelah PSBB teman-teman sudah mulai belajar online," tutur Adik.
"Dan hingga PPKM ini PDRB naik. Ini membuktian bahwa UMKM sudaah ada perubahan. Untuk Kadin sudah mengajari untuk pemasaran sudah online semua," tandas Adik. (iwd/iwd)