Kemacetan terjadi mulai dari exit tol Waru hingga Medaeng. Akibatnya perang klakson terjadi antar pengguna jalan. Kendaraan motor, mobil hingga truk berjalan melambat. Berhenti beberapa detik kemudian bisa jalan meskipun lambat.
Kasubnit Turjawali Polrestabes Surabaya, Iptu Irwan SP mengatakan polisi sudah melakukan sosialisasi, jika yang boleh melintas hanya TNI, Polri, pembawa alkes dan ojek online.
"Kita masih menunggu intruksi, kalau dilepas nanti dibilang kendor lagi. Kita sudah sosialisasi untuk mengarahkan masyarakat tidak lewat. Medis, membawa alkes, TNI, Polri, bukan dari kriteria bisa lewat jalur alternatif," kata Iptu Irwan kepada wartawan, Sabtu (7/8/2021).
Untuk ojek online diperbolehkan masuk. Namun dengan syarat harus menunjukkan aplikasi agar bisa masuk Surabaya.
"Ojek online boleh, tapi yang ada aplikasi bisa masuk ke Surabaya, kalau seragam ada aplikasi boleh. Ekspedisi bukan nakes," ujarnya.
Kemudian bagi masyarakat yang sedang dalam kondisi urgent pun, jelas dia juga diperbolehkan lewat. Seperti hendak ke RS.
"Warga sipil melewati jalur alternatif, bawa oksigen, mau ke RS, urgent kita bantu lewat. Kalau ada yang mau berobat dimasukkan," jelasnya.
Penutupan ini akan dilakukan selama PPKM Level 4 berlaku. Pihaknya hingga 9 Agustus terus berupaya mengurangi mobilitas warga.
"Ini sudah kita lakukan sebelum-sebelumnya, ini sudah perpanjangan beberapa kali. Ini kan sampai tanggal 9 kita maksimalkan ini untuk mengurangi mobilitas," pungkasnya.
Dari pantauan detikcom, sekitar pukul 11.00 WIB pengendara bisa masuk ke Surabaya dengan bebas. Namun tak lama kemudian sekitar pukul 12.00 WIB yang boleh masuk ke Surabaya hanya dari TNI, Polri, ambulance atau medis.
(fat/fat)