Seperti halnya daerah lain, Pemkab Malang mengaku percepatan vaksinasi terkendala ketersediaan stok. Sekretaris Daerah Pemkab Malang, Wahyu Hidayat mengatakan, vaksinasi yang sudah terlaksana sebanyak 11 persen atau kurang dari 200 ribu warga.
"Kita sudah terlaksana baru 11 persen, dari 1,8 juta target vaksinasi. Jika dihitung kurang dari 200 ribu yang sudah tervaksin," kata Wahyu kepada detikcom, Sabtu (24/7/2021).
Pemkab Malang menargetkan akhir tahun nanti, target vaksinasi akan tercapai. Selama ini percepatan vaksinasi cukup terbantu oleh TNI dan Polri.
"Selama ini, kita terbantu TNI/Polri dalam percepatan vaksinasi. Desember nanti, target 1,8 juta akan terpenuhi," tegas Wahyu.
Wahyu mengaku, Pemkab Malang sebenarnya memiliki kesiapan dalam pelaksanaan vaksinasi. Namun, ketersediaan stok vaksin menjadi kendala.
"Kita siap sebenarnya, tapi terkendala stok vaksin yang dialokasikan di Kabupaten Malang. Beberapa kali usulan penambahan vaksin belum ada realisasi," akunya.
Terakhir kali, Kabupaten Malang menerima tambahan 9 ribu dosis vaksin. Stok itu, kemudian didistribusikan ke puskesmas. Seharinya rata-rata puskesmas di Kabupaten Malang menyalurkan 1.000 dosis vaksin kepada masyarakat.
"Stok terakhir 9 ribu dosis, langsung kita distribusikan ke puskesmas. Rata-rata terlaksana 1.000 dosis per harinya," beber Wahyu.
Vaksinasi massal untuk 15 ribu orang akan digelar Pemkab Malang dibantu kepolisian di stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Minggu (25/7/2021) besok. Wahyu mengaku, vaksinasi massal besok merupakan upaya mewujudkan herd immunity dalam satu kawasan.
"Besok, dibantu Polres kita laksanakan vaksinasi untuk 15 ribu orang. Khusus warga Kecamatan Kepanjen. Kita harapkan herd immunity tercapai di satu kawasan (Kepanjen)," kata Wahyu.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo menambahkan, pengajuan tambahan vaksinasi sudah dilakukan, dengan jumlah setidaknya 60 ribu dosis.
"Untuk pengajuan sudah, 60 ribu dosis. Senin besok, baru dapat lagi. Dua merk Sinovac dan Astrazaneca, tetapi untuk dosis kedua," imbuh Arbani dikonfirmasi terpisah. (iwd/iwd)