Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menuturkan selama 2 pekan ini terhitung ada tambahan sebanyak 90 nakes di RSUD dr Soegiri yang terpapar COVID-19 dari jumlah sebelumnya yang sebanyak 60 nakes. Mereka yang terpapar termasuk dokter dan sisanya paramedis lainnya.
"Di RSUD dr Soegiri saja, dari 250 tenaga kesehatan ada sebanyak 150 nakes yang terpapar COVID-19," kata Yuhronur Efendi saat bertemu wartawan, Rabu (21/7/2021).
Menyikapi begitu banyaknya nakes yang terpapar COVID-19 ini, kata bupati yang akrab disapa Pak Yes ini, pihaknya bersama RSUD dr Soegiri telah mengambil langkah dengan membuka lowongan kerja untuk rekrutmen relawan COVID-19, termasuk tenaga kesehatan dokter. Hanya saja, terang Yuhronur, rekrutmen nakes tidak begitu mudah karena banyak tenaga kesehatan yang belum memanfaatkan peluang tersebut.
"Ternyata tidak mudah, apalagi untuk yang relawan dokter, " ujarnya.
Pak Yes menyadari keengganan mereka yang tidak memanfaatkan rekrutmen nakes karena memang situasinya masih pandemi sehingga banyak nakes yang mau mendaftar harus melalui banyak pertimbangan. Pak Yes mengaku belum tahu pasti berapa pelamar yang sudah masuk untuk mendaftar kesempatan lowongan relawan nakes.
"Saya berharap semua kebutuhan nakes segera terpenuhi agar penanganan COVID-19 di Lamongan bisa segera teratasi.
Langkah lain yang sudah dilakukan untuk mengantisipasi kekurang nakes ini, lanjut Pak Yes, manajemen rumah sakit menggeser nakes yang bertugas di unit layanan yang lain. Begitu juga untuk memenuhi pelayanan di ruang isolasi COVID-19, yaitu mengalihkan beberapa nakes di unit layanan lain untuk bertugas di pelayanan ruang isolasi COVID-19.
"Informasi yang saya dapat dari Direktur RSUD dr Soegiri, untuk mengantisipasi kekurangan tenaga medis ini, manejemen rumah sakit melakukan penggeseran nakes," terangnya.
Kondisi semacam ini, menurut Pak Yes, menuntut warga masyarakat untuk tetap mematuhi Prokes, termasuk selama perpanjangan PPKM darurat yang diperpanjang hingga 25 Juli ke depan. Bersama pemerintah daerah, aku Pak Yes, telah melakukan banyak upaya untuk mengatasi penyebaran COVID-19, termasuk dengan menambah jumlah bed serta mengkondisikan semua Puskesmas harus ada ruang perawatan khusus pasien COVID-19.
Simak video 'KH Maruf Amin Akui Ada Segelintir Kiai Tak Percaya Corona':
(iwd/iwd)