"Saya naik motor pas berhenti lampu merah. Tak tahu apa-apa, mau belajar kelompok. Kalau tahu ya nggak lewat situ. Saya sudah sampaikan semuanya kalau saya nggak salah ke pak polisi," terangnya.
Sebelumnya, ratusan remaja melakukan demo di Jalan Pahlawan, Kota Pasuruan, Kamis (15/7). Demo itu disulut seruan aksi tolak PPKM Darurat di flyer yang tersebar di media sosial.
Demo diadang polisi lalu dibubarkan karena tak berizin dan di masa PPKM Darurat. Saat upaya pembubaran, sebagian melempari petugas dan merusak pos polantas.
Petugas kemudian mengamankan 149 remaja baik yang ada di lokasi, di warung kopi, di permukiman maupun di jalan. Ratusan remaja yang diamankan sebagian besar dari Kabupaten Pasuruan, kemudian Kota Pasuruan dan ada segelintir dari Probolinggo.
Setelah menginap di kantor polisi dan menjalani pemeriksaan, 149 remaja itu menjalani swab antigen pagi tadi, dan 23 di antaranya positif. Mereka yang positif diserahkan ke Satgas COVID-19 masing-masing daerah.
Sebagian besar remaja yang tak ikut berbuat onar dipulangkan dengan syarat harus dijemput orang tua dan RT. Beberapa remaja akan diproses hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
(sun/bdh)