Penjahit ini bernama Nanang Qosim (37). Ia merupakan warga Desa Taman Sari, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo.
Awalnya, Nanang buka jasa jahit pakaian di sebuah rumah di Jalan HOS Tjokroaminoto, Gang Siam, Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Namun tiba-tiba sepi pelanggan terdampak pandemi COVID-19.
Ia lalu menyulap motornya. Ia pasang rangka besi untuk penyanggah mesin jahit di motornya. Ia lalu keliling dengan menerapkan prokes. Ia memilih bangkit dan menjemput rezeki di tengah pandemi.
"Sejak pandemi COVID-19, usaha menjahit di rumah istri sangat sepi. Bahkan pelanggan jarang datang untuk menyuruh menjahit, atau permak baju dan celana jeans. Karena banyak pelanggan memilih diam di rumah, karena takut terpapar COVID-19. Dari situ muncul ide dengan menjemput bola dan mengubah pola dari menjahit di rumah, menjadi penjahit keliling," ujar Nanang saat dikonfirmasi detikcom, Senin (12/7/2021).
Ia keliling membawa pengeras suara. Dengan menjadi penjahit keliling, kini ia bisa melayani pelanggan lama, dan mendapatkan pelanggan baru.
"Gak usah memanggil dan mengeraskan suaranya saat keliling bekerja, saya pasang sirine suara yang sudah disetel dengan suara agar bisa didengar warga di dalam rumahnya saat WFH, atau berdiam diri di rumah saat pandemi COVID-19. Dan saat ini yang dikerjakan di lokasi hanya permak-permak baju dan celana. Untuk menjahit baru, saya bawa dikerjakan di rumah karena terbatas waktu," tambah Nanang.
Nanang setiap hari berangkat kerja mulai pukul 08.00 WIB dan pulang pukul 16.00 WIB. Ia hanya istirahat untuk salat dan makan siang.
"Mari kita bangkit dari keterpurukan ekonomi dampak COVID-19. Kita harus mencari ide pekerjaan untuk bisa kembali mendapatkan hasil, untuk menafkahi keluarga, dan berharap pandemi COVID-19 segera selesai, agar tidak berlarut-larut membuat perekonomian masyarakat terpuruk. Ayo terapkan protokol kesehatan agar bisa segera memutus rantai penyebaran COVID-19," imbuh Nanang. (sun/bdh)