Bimtek bertajuk Pelatihan Peningkatan Efektivitas Kinerja Pemerintah Desa Sekecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo, tersebut digelar mulai tanggal 26 dan 27 Juni 2021.
Dari 150 perangkat desa tersebut terbagi dalam tiga bus. Saat pulang, mereka semua diwajibkan masuk ke kantor Kecamatan Buduran untuk swab Antigen. Hasilnya, 15 orang dinyatakan positif.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali menyayangkan Bimtek yang dilakukan di Yogyakarta tersebut. "Saya tidak mengetahui agenda tersebut. Seharusnya, dalam kondisi COVID-19 yang meningkat drastis seperti saat ini, acara semacam itu ditunda," kata Gus Muhdlor sata dikonfirmasi, Selasa (29/6/2021).
Menurutnya, perangkat desa yang dinyatakan positif antigen, saat ini telah menjalani isolasi mandiri. "Bimtek tersebut sungguh sangat teledor, apalagi dilakukan di Yogyakarta yang beberapa kabupaten di antaranya berzona merah," jelasnya.
Sementara Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sidoarjo, dr Atho Illah membenarkan belasan perangkat desa positif setelah jalani swab antigen.
"Memang 15 di antaranya positif, namun itu hasil tes antigen. Pemkab segera melakukan tes PCR ke sekitar 150 orang tersebut. Hari kelima tes itu akan dilakukan," kata Atok.
Atok berharap, dalam kondisi semua ruang isolasi COVID-19 di seluruh rumah sakit rujukan di Kota Delta telah penuh, warga diharapkan membatasi mobilitas. Apalagi berpergian ke kota zona merah.
"Hindarilah kerumunan, makan bersama dengan orang lain harus kita hindari. Apalagi bepergian ke luar kota yang berisiko agar tidak terbentuk klaster-klaster baru," tandas Atok. (fat/fat)