Pihak RSUD Sidoarjo tidak mampu membendung pasien yang datang. Akibatnya, RSUD menfungsikan ruang IGD sebagai tempat isolasi pasien positif COVID-19.
"Kondisinya sudah overload, seluruh tempat tidur tersebut sudah penuh terisi. Bahkan ruang IGD lantai tiga digunakan ruang isolasi. Selain itu ada 39 pasien probable yang belum mendapat ruang isolasi, saat ini masih di ruang IGD," kata Direktur RSUD Sidoarjo, dr Atok Irawan saat dihubungi, Senin (28/6/2021).
Ayok menjelaskan, meski sudah penuh, namun pihak rumah sakit tak bisa menolak kedatangan pasien yang terus berdatangan. Padahal, pasien COVID-19 yang dirawat tidak bisa sembuh dalam waktu singkat.
"Kami imbau ke masyarakat, untuk gejala ringan melakukan isolasi mandiri dengan pengawasan PPKM Mikro. Baru yang mengalami gejala berat boleh ke rumah sakit," jelas Atok.
Baca juga: Kabupaten Pasuruan Tambah 50 Kasus COVID-19, Terbanyak Selama Pandemi |
Atok menambahkan, meningkatnya kasus COVID-19 di Sidoarjo ini juga berdampak kepada anak-anak. Saat ini ada 5 anak-anak dan 3 balita yang terpapar COVID-19. Semua kondisinya mulai membaik
"Saat ini mereka kondisinya stabil. Saya berpesan kepada masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan. Kasihan terhadap petugas nakes yang setiap hari terus berjibaku merawat pasien COVID-19. Setiap hari kami selalu keliling ruang isolasi untuk memberikan motivasi para nakes, agar mereka semangat menjalankan tugasnya," tandas Atok.
Sementara Kadinkes Sidoarjo dr Syaf Satriawarman mengatakan pasien COVID-19 di Sidoarjo terus bertambah. Namun pihaknya tidak menjelaskan secara rinci, berapa pertambahan per harinya. Hanya menyebutkan masih ada rumah sakit rujukan yang kecil-kecil yang masih menerima pasien COVID-19.
"Masih ada rumah sakit rujukan yang menerima pasien COVID-19. Di antaranya RS Krian Husada, Mitra Keluarga Pondok Candra, dan RS yang kecil-kecil," kata Syaf.
Simak juga 'RSUD Kota Bekasi Dibanjir Pasien Covid-19, 5 Tenda Jadi IGD':
(fat/fat)