Langkah blusukan ini seperti yang dilakukan tenaga kesehatan di Kecamatan Kembangbahu. Tenaga medis yang ada di Puskesmas Kembangbahu ini blusukan dari rumah ke rumah warga sebagai upaya untuk mengetahui lebih dini gangguan kesehatan warga yang tinggal di desa dengan status zona merah.
"Langkah blusukan dari rumah ke rumah ini kita lakukan untuk mengetahui lebih dini gangguan kesehatan warga, sebagai antisipasi agar warga desa dengan status zona merah tidak ke rumah sakit ketika sudah dalam keadaan yang parah atau kritis," kata Kepala Puskesmas Kembangbahu Rozanah kepada wartawan, Sabtu (26/6/2021).
Baca juga: Tiga Daerah di Jatim Masih Zona Merah, Ini Sebaran dan Rinciannya |
Didampingi perangkat desa setempat, tenaga medis ini mendatangi dan memeriksa satu per satu warga desa. Mereka kemudian melakukan pemeriksaan dan pengecekan suhu tubuh serta tekanan darah sebagai bagian dari tracing dan tracking serta upaya deteksi dini penyebaran COVID-19.
"Dengan langkah ini, kita bisa segera mengambil tindakan jika ada warga yang bergejala, apakah itu akan dilakukan isolasi mandiri atau kita bawa ke rumah sakit," terangnya.
Salah satu desa yang menjadi sasaran blusukan ini adalah Desa Puter. Di desa ini, terdapat 3 warga yang meninggal dunia karena terpapar COVID-19 dan 2 lainnya dengan status positif saat ini menjalani perawatan di Puskesmas. "Selain deteksi dini, kita juga melakukan sosialisasi terkait protokol kesehatan dan juga kebutuhan akan asupan gizi yang sehat untuk menjaga imunitas tubuh," terangnya.
Untuk diketahui, di Kecamatan Kembangbahu terdapat 2 desa dengan status zona merah. Satgas COVID-19 Lamongan menyebut, terdata setidaknya ada 14 warga di 2 desa di Kecamatan Kembangbahu yang terkonfirmasi positif COVID-19. (fat/fat)