25 Warga Positif-1 Meninggal, Kampung Pekayon Jadi Klaster Baru di Kota Mojokerto

25 Warga Positif-1 Meninggal, Kampung Pekayon Jadi Klaster Baru di Kota Mojokerto

Enggran Eko Budianto - detikNews
Sabtu, 26 Jun 2021 16:20 WIB
Petugas gabungan polisi, TNI dan Satpol PP menutup Gang Pekayon Baru
Petugas gabungan menutup Gang Pekayon Baru (Foto: Enggran Eko Budianto/detikcom)
Mojokerto - Penyebaran COVID-19 di Kota Mojokerto kian menggila. Saat ini, muncul klaster baru Lingkungan Pekayon. 25 Warga positif COVID-19, satu orang meninggal dunia.

Klaster Lingkungan Pekayon tepatnya berada di RT 4 RW 1 yang mencakup Pekayon gang 5 dan Pekayon Baru, Kelurahan/Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto. Mulai pagi tadi, petugas gabungan polisi, TNI dan Satpol PP menutup akses keluar masuk ke Gang Pekayon Baru menggunakan pagar besi.

Tiga tim tracing berada di lokasi untuk melacak para kontak erat di Pekayon gang 5 dan Pekayon Baru. Para kontak erat langsung dites swab antigen. Sementara petugas dari Dinas Sosial Kota Mojokerto membagikan nasi kotak ke warga yang terdampak lockdown.

Baca juga: Sehari 75 Positif COVID-19, Bondowoso Ranking Pertama Kasus Aktif di Jatim

"Mulai hari ini kami lakukan penutupan akses di Pekayon Baru," kata Kepala Satpol PP Kota Mojokerto Heryana Dodik Murtono kepada wartawan di lokasi, Sabtu (26/6/2021).

Ia menjelaskan, sejauh ini tim tracing menemukan 25 warga di Klaster Lingkungan Pekayon yang positif COVID-19. Satu di antaranya meninggal dunia pada Jumat (18/6). Ada pula seorang anak berusia 11 tahun yang terinfeksi Virus Corona di lingkungan ini.

Menurut Dodik, 11 pasien COVID-19 dari Klaster Lingkungan Pekayon saat ini dirawat di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo dan RS Gatoel, Kota Mojokerto, serta di RSI Sakinah, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Sedangkan 13 warga yang juga positif menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing.

"Yang 13 positif posisinya isoman di rumah masing-masing dengan pengawasan ketat. Karena masih menunggu rumah observasi di Rusunawa Cinde yang penuh. Kalau sudah ada yang kosong kami geser ke sana," terangnya.

Dengan begitu, terdapat 3 klaster di Kota Mojokerto. Klaster Lingkungan Sidomulyo tedeteksi sejak dua warga Sidomulyo gang 3 dan 4 meninggal dunia karena COVID-19 pada 11 dan 12 Juni lalu. Tracing dilakukan masif terhadap 323 warga. Hasilnya, 72 orang positif terinfeksi Virus Corona. Tiga di antaranya meninggal dunia.

Sedangkan Klaster Sekarputih muncul sejak 4 warga setempat meninggal dunia karena COVID-19 pertengahan Juni lalu. Tracing pada 21 dan 23 Juni menemukan 139 kontak erat. Hasil tes swab antigen maupun PCR menunjukkan 15 warga positif terinfeksi Virus Corona.

Kota Mojokerto saat ini berstatus zona oranye atau wilayah dengan risiko sedang penyebaran COVID-19. Jumlah warga yang terinfeksi Virus Corona bertambah 231 orang dalam 10 hari terakhir.

Baca juga: Tiga Daerah di Jatim Masih Zona Merah, Ini Sebaran dan Rinciannya

Yakni dari 2.709 pada Selasa (15/6) menjadi 2.940 pada Jumat (25/6). 2.940 kasus COVID-19 itu terdiri dari 192 kasus aktif, 2.549 pasien sembuh dan 199 pasien meninggal dunia.

Dalam periode yang sama, tingkat kesembuhan (recovery rate) pasien COVID-19 di Kota Mojokerto anjlok. Yakni dari 91,47 persen pada 15 Juni menjadi 86,70 persen pada 25 Juni.

Sementara tingkat kematian (fatality rate) pasien mencapai 6,77 persen. Jumlah pasien yang meninggal bertambah 12 orang dalam 10 hari terakhir. Yakni dari 187 jiwa pada 15 Juni menjadi 199 jiwa pada 25 Juni.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.