"Putumu sekolahe neng cedhak omahku (Cucumu sekolahnya di dekat rumahku)," kata Sundari menirukan ucapan pria tersebut.
Tebakan kakek dengan wajah bersinar itu sontak membuat Sundari kaget tak karuan. Sedangkan sekolah tempat cucunya belajar jauh dari permukiman. Sebaliknya lembaga pendidikan itu berdekatan dengan komplek pemakaman umum Kucur serta makam Syekh Brubuh.
"Saya mulai menduga pasti beliau ini bukan orang biasa," tambah Sundari.
Tidak itu saja, si kakek yang belum pernah dikenalnya juga meninggalkan beberapa petuah. Salah satunya agar dirinya lebih memperhatikan sang cucu. Terutama berkaitan dengan pengajaran nilai dan tata krama. Sebab jika dibiarkan tidak baik untuk masa depannya.
Waktu menjelang senja. Suara qira'atil quran berkumandang dari masjid. Sang kakek pun segera mohon diri. Arah yang ditujunya sebelah barat. Yakni melewati jalan setapak dengan rimbun rerumputan di kanan kirinya. Sundari menawarkan bantuan mengantar dengan motor. Namun lagi-lagi sang kakek menolaknya.
Rasa penasaran membuat Sundari memberanikan diri mengikuti pria tua tersebut. Dia pun berjalan pelan-pelan dengan jarak sekitar 25 meter. Itu bertujuan agar keberadaannya tidak diketahui si kakek.
Meski cuaca mulai gelap namun Sundari masih bisa melihat jelas sosok sang kakek. Keduanya berjalan beriringan hingga hampir 300 meter atau tepatnya hingga seberang sungai dekat lokasi makam. Saat itulah kaki Sundari terantuk batu hingga membuatnya hampir jatuh.
Tak ingin kehilangan kesempatan memantau si pria misterius, Sundari segera bangkit. Pandangan matanya kembali di arahkan ke tempat pria tersebut terakhir berdiri. Namun kali ini Sundari tak melihat siapapun. Yang ada hanyalah pepohonan rindang di antara cahaya temaram.
"Seketika saya baca selawat lalu pelan-pelan kembali ke pos jaga. Saya sambil berpikir jangan-jangan yang saya temui tadi Syekh Brubuh," tutur Sundari.
"Sejak saat itu tiap habis salat 5 waktu saya selalu sempatkan baca Al Fatihah dan selawat. Saya tujukan kepada kedua orang tua, Nabi Muhammad, dan Syekh Brubuh," pungkasnya.
(fat/fat)