Novita juga menjelaskan bahwa meski saat ini kolam utama tercemar e-coli, dipastikan air yang disalurkan ke masyarakat steril. Pasalnya, sebelum diolah, air dari kolam utama ditreatment terlebih dahulu.
"Sebelum masuk ke tempat pengolahannya SPAM Umbulan, air itu ditreatment dulu. Sebelum masuk dan keluar ada ujinya. Jadi yang disalurkan ke lima daerah itu steril," tandasnya.
Sementara itu, pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini menempati sempadan kolam utama dipindahkan ke Umbulan Water Park. Umbulan Water Park dibangun tak jauh dari kolam utama ebagai salah satu kompensasi proyek SPAM Umbulan untuk mengganti fungsi pemandian rakyat di kolam tersebut.
Sebanyak 15 PKL sudah dipindahkan ke Umbulan Water Park. Setiap PKL menempati kios yang dibangun di sana dan menerima kompensasi Rp 2 juta.
"Kolam renang sudah disediakan di Umbulan Water Park. Pedagang diarahkan ke sana. Mereka kami fasilitasi. Satu PKL kami dampingi dua orang, kita bantu armada," terang Novita.
Menurut dia, Pemkab Pasuruan sudah menunjuk Camat Winongan sebagai penanggungjawab aset water park tersebut. Saat ini, kolam water park masih dalam tahap pembersihan.
"Masyarakat harus diajak dan dibiasakan memanfaatkan Umbulan Water Park, sehingga tidak lagi beraktivitas di kolam utama Umbulan," pungkas Novita.
(iwd/iwd)