Saat Warga Madura Positif COVID-19 di Suramadu Kabur karena Takut Disuntik

Round-Up

Saat Warga Madura Positif COVID-19 di Suramadu Kabur karena Takut Disuntik

Tim Detikcom - detikNews
Rabu, 09 Jun 2021 08:01 WIB
Surabaya -

Seorang pengendara terjaring penyekatan di Suramadu kabur. Pria bernama Abdullah ini melarikan diri usai dinyatakan positif COVID-19 melalui tes swab antigen. Ternyata, Abdullah kabur karena takut suntik.

Pria asal Kecamatan Arosbaya, Bangkalan ini kabur saat hendak dinaikkan ke truk untuk dibawa ke RS Haji Sukolilo Surabaya. Saat itu, Abdullah tiba-tiba langsung berlari kencang melewati dua jalur Suramadu.

Spontan, petugas di lokasi langsung beramai-ramai mengejar. Namun, Abdullah dengan gesit terus berlari menghindari kejaran petugas.

Suasana di Jembatan Suramadu sisi Surabaya mendadak riuh. Ada puluhan petugas yang mencoba menghalau Abdullah. Tak hanya itu, tampak pula sejumlah polisi membawa senjata laras panjang ikut mengejar dan mencoba mengamankan Abdullah.

Meski sempat kejar-kejaran dengan petugas, Abdullah akhirnya tertangkap. Tingkah Abdullah sempat membuat petugas gabungan kewalahan. Camat Sawahan Surabaya, M Yunus membenarkan jika Abdullah positif COVID-19 saat dites swab antigen.

"Yang bersangkutan positif antigen," kata Yunus kepada wartawan di Suramadu sisi Surabaya, Selasa (8/6/2021).

Yunus mengaku ikut mengejar Abdullah. Yunus juga memberikan pemahaman pada warga Geger, Kecamatan Arosbaya, Bangkalan, Madura ini agar mau dibawa ke RS Haji Sukolilo Surabaya untuk diberikan penanganan lebih lanjut.

"Tadi saya lihat kabur, karena perut berat, saya coba kejar. Setelah ketemu di sana, saya minta ngapain mesti kabur. Saya sampaikan ini pemerintah mau mengobati njenengan. Bukan mau di apa-apain. Tapi setelah saya ngomong baik-baik dia balik," tambahnya.

Yunus juga meminta pada Abdullah agar mengikuti arahan yang diberikan. "Dan saya minta tadi, ketika di Asrama Haji, diisolasi ikuti ya, ini adalah ikhtiar pemerintah untuk melindungi masyarakat jangan diartikan lain," ungkap Yunus.

Yunus pun memberikan pemahaman pada Abdullah. Kepada Yunus, Abdullah awalnya mengira akan disuntik. Untuk itu, dia memilih lari.

"Dia takut, alasannya saya jangan disuntik. Lho yang mau nyuntik siapa. Sampean (Anda) di sana disuruh istirahat, makan yang enak, minum vitamin. Berarti edukasi saja, saudara-saudara belum paham. Dikira kalau COVID-19 langsung disuntik kan nggak. Mudah-mudahan semuanya lancar," kata Yunus.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.