.webp)
Dalam video yang beredar, perekam tampak geram. Karena, mobil itu menabrak seorang pengendara motor perempuan hingga terpental. Ia kemudian merekam plat nomor mobil warna hitam milik polisi, agar viral dan diketahui Kapolri.
"Cek Kapolri eruh. Iki lho pelat'e. Pelat'e iki polisi. Untung sing ditabrak duduk wong meteng. Matek sing ditabrak. Banter banget (Biar Kapolri tahu. Ini loh nomor pelat polisi. Untung yang ditabrak bukan orang hamil. Mati kalau ditabrak. Kencang banget)," ucap seorang pria dalam video itu.
Orang itu melanjutkan, tabrakan itu terjadi karena mobil polisi dengan pelat 18-X itu menerobos lampu merah. Sementara dari arah berlawanan datang seorang pengendara motor perempuan yang tertabrak hingga terpental.
"Lampu merah disasak ae (diterobos). Iki lho remek ngunu. Nek remek ngene sampe ban pecah ngene berarti banter iki (kalau remuk gini sampai ban pecah gini, kencang berarti). Mbak'e sampe mental iki," kata orang dalam video lagi.
Meski terpental hingga tiga kali, beruntung pengendara perempuan itu tidak terluka parah. Pengendara motor Honda BeAt itu hanya mengalami luka dan memar di bagian kaki.
Terpisah, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Gatot Repli Handoko membenarkan adanya kecelakaan mobil dinas milik seorang pejabat Polda Jatim. Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB.
"Jadi benar sekitar 10.30 WIB terjadi laka lantas terhadap mobil dinas pejabat Polda Jatim," kata Gatot, Senin (7/6/2021).
Gatot melanjutkan, awalnya mobil dengan plat 18-X tersebut tertinggal oleh rombongan. Karena tertinggal, maka mobil itu kemudian mencoba mengejar rombongan.
"Mobil itu adalah mobil yang tertinggal yang dikendarai sopir. Tertinggal dari rombongan pasukan yang akan di-BKO kan ke Bangkalan untuk penanganan COVID," terang Gatot.
Menurut Gatot, meski milik pejabat polisi, namun saat kecelakaan di dalam mobil hanya ada sopir saja. Ia juga membantah jika dalam kejadian itu, sopir berusaha melarikan diri. Kejadian itu telah ditangani oleh Unit Laka Lantas Polrestabes Surabaya.
"Dan tidak benar setelah kejadian itu kalau sopir itu melarikan diri. Itu tidak benar. Jadi tidak tabrak lari. Sekarang sudah dalam penanganan satuan lantas Polrestabes Surabaya.
"Di dalam mobil itu hanya ada sopir. Tidak ada pejabatnya," pungkas Gatot. (sun/bdh)
