Itu seperti yang disampaikan Wakil Direktur Pelayanan RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu, dr Farhat Surya Ningrat SpKK. Belasan orang tersebut terdiri dari 1 apoteker, 1 dokter, 8 perawat, 2 analis, 1 radiografer, 1 admin ruangan, 2 front office, 1 manajeman dan satpam 1 orang.
Jubir Satgas COVID-19 Bangkalan Agus Sugianto Zein menjelaskan, hanya bagian IGD saja yang di-lockdown. Untuk sementara, pasien yang hendak ke IGD akan diarahkan ke Puskesmas terdekat dan RS swasta di Bangkalan.
"Ya jadi karena ada petugas kita di sana meninggal positif, jadi kita steril dulu. Kita tidak menerima pelayanan dulu, diarahkan ke Puskesmas, karena keperluan tracing nakes di sana," ujar Agus saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (5/6/2021).
Agus mengatakan, fungsi Puskesmas di sekitar RSUD akan dimaksimalkan guna melayani pasien. Selain itu, ada dua RS swasta di Bangkalan yang siap menerima pasien.
"Jadi yang pertama kita memaksimalkan fungsi Puskesmas, ketika penuh tetap diarahkan ke sana (Puskesmas) untuk dilayani. Pelayanan harian di IGD yang lockdown sampai 8 Juni saja. Jadi RSUD kita juga salah satu rujukan COVID-19, untuk berjaga kita juga punya dua RS swasta yang juga kita siapkan membantu penanganan ini. RS swasta ini juga menangani pasien COVID-19, terakhir ada dua pasien yang dirawat," bebernya.
Data dari Satgas COVID-19 Jatim pada Sabtu (5/6), kasus COVID-19 di Bangkalan bertambah 4 kasus. Pasien sembuh bertambah 3.
Secara kumulatif, ada sebanyak 1.754 kasus COVID-19 di Bangkalan. Jumlah kasus aktif COVID-19 di Bangkalan sebanyak 56. Sementara, pasien COVID-19 di Bangkalan yang meninggal dunia sebanyak 178 kasus. Lalu sudah ada 1.520 pasien yang sembuh.
Di Jatim, Bangkalan menjadi daerah dengan kasus aktif terbanyak nomor 13. Bangkalan saat ini masuk zona kuning COVID-19. (sun/bdh)