Mengapa RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan Izin Bupati Lockdown IGD?

Mengapa RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan Izin Bupati Lockdown IGD?

Deny Prastyo Utomo - detikNews
Sabtu, 05 Jun 2021 22:58 WIB
RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu memohon izin kepada Bupati Bangkalan untuk menutup IGD selama 3 hari. Permohonan itu tertuang dalam sepucuk surat yang beredar.
RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu/Foto: Istimewa
Bangkalan -

RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu memohon izin kepada Bupati Bangkalan untuk menutup IGD selama 3 hari. Mengapa IGD itu lockdown?

Wakil Direktur Pelayanan RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu, dr Farhat Surya Ningrat SpKK memaparkan sejumlah alasannya. Yang pertama karena ada peningkatan kasus COVID-19.

"Iya yang pertama karena jumlah kasus itu meningkat. Jadi kita sudah melakukan penambahan bed atau sudah melakukan penambahan tempat tidur, itu kasusnya meningkat. Kedua ada beberapa nakes yang terpapar. Kemudian yang meninggal. Yang jelas yang meninggal satu orang detailnya mungkin nanti saya WhatsApp," kata Farhat kepada detikcom, Sabtu (5/6/2021).

Ia menambahkan, satu nakes yang meninggal karena positif COVID-19 sempat dirawat selama tiga hari di rumah sakit swasta di Surabaya. "Hari ini tadi siang (meninggal) setelah dirawat kurang lebih 2-3 hari di rumah sakit Al Irsyad Surabaya. Beliau di bagian radiologi," lanjut Farhat.

Farhat kemudian memberikan data, ada 18 orang di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu yang terpapar COVID-19. Belasan orang tersebut terdiri dari apoteker 1 orang, dokter 1, perawat 8, analis 2, radiografer 1, admin ruangan 1, front office 2, manajemen 1 dan satpam 1 orang.

Menurutnya, kasus COVID-19 baru yang datang ke IGD tersebut hingga sore hari masih mengalami stagnasi, sekitar delapan pasien dengan keadaan cukup berat.

"Tadi sore yang datang ke IGD stagnasi 8 belum masuk ke ruangan, mungkin malam ini kemungkinan sudah berkurang jadi mungkin kita sterilisasi IGD dulu. Jadi tiga hari atau Selasa, insyaallah bisa normal kembali. Karena memang terlalu crowded sekali dari kemarin," ungkap Farhat.

Lebih lanjut Farhat menjelaskan, jumlah bed untuk pasien COVID-19 di RSUD Bangkalan ada 20. Sudah ditingkatkan menjadi 90 bed namun masih full.

"Biasanya kurang lebih 20an kalau normal. Sekarang ini sudah kita tingkatkan sampai 90an itu juga masih full semua. Angka BOR-nya mendekati 90 persen keterisian itu. Idealnya kan 60 hingga 70 persen. Ini kan sudah 90 persen bahkan kemarin 100 persen BOR-nya (Bed Occupancy Rate)," tambah Farhat.

"Kita terus melakukan penambahan lagi, saat ini melakukan persiapkan 10 sampai 20 bed lagi. Kita lihat untuk melakukan isolasi itu kan kita harus melakukan persiapan semuanya," imbuh Farhat.

Apakah meningkatnya jumlah pasien COVID-19 akibat mudik Lebaran? Farhat mengaku tidak bisa memastikan. Pihaknya hanya menangani pasien yang datang di rumah sakit.

"Saya belum bisa memastikan Mas, coba ke Dinkes ya, saya tidak melakukan tracing. Rumah sakit hanya menangani pasien yang datang ke rumah sakit saja," pungkas Farhat.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.