"Kami sangat prihatin dengan pembatalan haji tahun ini. Karena ini adalah pembatalan kedua berturut-turut sejak 2020. Karena Kami sudah mempersiapkan diri dengan berbagai skenario yang telah dirancang oleh Pemerintah RI dan Saudi," kata Andi Alamsyah, CEO Shafira Tour and Travel kepada detikcom di Surabaya, Kamis (3/6/2021).
Andi menjelaskan, pihaknya memahami keputusan pemerintah. Karena jumlah jemaah dan persiapan haji reguler cukup rumit.
"Kami memahami jika pemerintah membatalkan keberangkatan haji reguler karena persiapan yang cukup rumit mengingat jumlah CJH reguler yang diberangkatkan Kemenag cukup besar," jelas Andi.
Meski begitu, lanjut Andi, pemerintah tidak seharusnya juga ikut membatalkan keberangkatan haji plus. Sebab, selain jumlah jemaahnya tidak terlalu besar, juga pengelolaan pemberangkatan ditanggung masing-masing travel.
"Tetapi untuk Haji Plus seharusnya tetap diadakan mengingat jumlahnya tidak terlalu besar dan dikelola masing-masing travel penyelenggara haji. Yang notabene sudah punya perencanaan dan persiapan yang cukup matang," terang Andi.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memastikan Indonesia tidak memberangkatkan haji 2021.
"Pemerintah melalui Kementerian Agama menerbitkan keputusan Menag RI Nomor 660 Tahun 2021 tentang Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1442 H 2021 M," kata Menag Yaqut dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di akun Instagram Kementerian Agama, Kamis (3/6/2021).
Tonton juga Video: Kisah Jemaah Haji Asal Surabaya, Batal Berangkat Usai Penantian 10 Tahun
(sun/bdh)