Sekolah setingkat SMA ini berjalan tanpa memungut biaya. Bukan hanya biaya sekolah, tapi seluruh biaya hidup, fasilitas, dan kegiatannya juga gratis.
SPI didirikan sekitar tahun 2007 lalu untuk mencetak entrepreneur muda. Banyak pelajar berasal dari beragam daerah di Indonesia untuk mengenyam pendidikan di sana.
Mereka mendapatkan fasilitas hunian berupa asrama yang berada di kompleks sekolah. Latar belakang pelajar merupakan warga yang tidak mampu dan yatim piatu. Kesuksesan pendirinya membawa sekolah ini berlabel terakreditasi A.
Bahkan, sebuah film berjudul Anak Garuda besutan Faozan Rizal dan penulis naskah Alim Studio, terinspirasi dari kisah pendiri sekolah ini dan 7 alumni untuk meraih impiannya.
"Sekolah terakreditasi A, gratis biaya sekolah, dapat asrama dan uang saku. Banyak pelajar berasal dari berbagai daerah di Indonesia," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Batu, MD Furqon kepada detikcom, Selasa (1/6/2021).
Pihak SPI sendiri telah menyerahkan seluruhnya terkait kasus ini kepada kuasa hukum yang ditunjuk pasca-adanya pelaporan dugaan kekerasan seksual terhadap pelajar.
"Sudah ada tim lawyer, kami percayakan semua statemen-nya," kata Kepala Sekolah SPI, Risna Amalia.
Sebelumnya, Risna menegaskan proses belajar mengajar di SPI tetap berjalan normal. Karena di masa pandemi, kegiatan belajar berlangsung daring.
"Semua normal seperti biasa berjalan dengan daring," tegasnya.
Sebelumnya, JE pemilik sekolah SPI Batu dilaporkan ke Polda Jatim. JE dilaporkan karena kasus pelecehan anak didiknya. Komnas PA juga menyebut tersimpan kasus-kasus kejahatan seksual yang dilakukan pemilik SPI. Bahkan ada kekerasan fisik, kekerasan verbal lainnya, hingga eksploitasi ekonomi dengan mempekerjakan anak. Perlakuan tak terpuji itu dilakukan sejak 2009, 2011 dan terbaru pada akhir 2020.
"Dia itu melakukan kejahatan seksual berulang-ulang kepada puluhan anak-anak pada masa sekolah di sana. Antara kelas 1, 2, 3 dan sampai anak itu lulus dari sekolah masih mengalami kejahatan itu," kata Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait saat melapor di Polda Jatim. (iwd/iwd)