Kemenag Banyuwangi Serukan Umat Islam Salat Gerhana Bulan

Kemenag Banyuwangi Serukan Umat Islam Salat Gerhana Bulan

Ardian Fanani - detikNews
Rabu, 26 Mei 2021 13:10 WIB
Kepala Kantor Kemenag Banyuwangi, H.Slamet
Kepala Kantor Kemenag Banyuwangi, H.Slamet (Foto: Ardian Fanani/detikcom)
Banyuwangi - Kantor Kemenag Banyuwangi menyerukan umat Islam bersama-sama melaksanakan salat sunnah khusuf gerhana bulan. Ini sesuai surat edaran pelaksanaan salat gerhana bulan telah disampaikan oleh Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI.

Kepala Kantor Kemenag Banyuwangi, H.Slamet mengatakan dalam surat edaran umat Islam di Banyuwangi melaksanakan salat sunnah khusuf gerhana bulan yang terjadi, Rabu (26/5/2021) malam.

Sehubungan itu, kata Slamet, Ditjen Bimas Islam Kemenag mengimbau umat Islam agar melakukan salat sunnah gerhana dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes). "Kami mengimbau kaum muslimin agar melakukan salat gerhana," ungkapnya.

Berdasarkan data astronomi, gerhana bulan diperkirakan berlangsung sejak pukul 18:09 - 20:51 WIB. Berdasarkan perhitungan tim Falakiyah Kantor Kemenag Banyuwangi, untuk wilayah Banyuwangi, awal gerhana bulan terjadi pada pukul 16:44:56 WIB, dan terjadi gerhana total awal pada pukul18:11:20 WIB, pertengahan gerhana bulan pukul 18:18:41 WIB dan akhir gerhana bulan terjadi pukul 19:52:25 WIB.

Menurutnya, sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW, umat Islam dianjurkan melakukan salat gerhana walaupun dalam posisi gerhana bulan sebagian. Selain itu, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak zikir, doa, istighfar, taubat, sedekah, dan amal-amal kebajikan lainnya.

"Mempertimbangkan waktu terbit bulan di masing-masing daerah, maka salat gerhana bisa dilakukan pada rentang setelah salat maghrib sampai selesai Gerhana," jelasnya.

Karena masih pandemi, lanjut Slamet, pelaksanaan salat gerhana bulan agar diselenggarakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan disiplin yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan.

Sementara Ketua Pengurus Cabang Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama, Ghufron Musthofa menambahkan, gerhana bulan dapat diamati secara langsung setelah matahari terbenam dalam bentuk bulan sabit hingga penuh kembali dalam bentuk bulan purnama.

Gerhana matahari dan gerhana bulan adalah peristiwa astronomi yang merupakan tanda-tanda kebesaran Allah. Gerhana bulan juga tidak berkaitan dengan nasib buruk seseorang atau suatu negara.

Gerhana bulan total kali ini sangat istimewa, karena bertepatan dengan Hari Raya Waisak 2565. Selain itu, fenomena alam gerhana bulan ini juga lebih berwarna merah sehingga disebut Super Blood Moon. Fenomena super blood moon ini hanya terjadi setiap 195 tahun sekali.

"Kami juga telah menginformasikan perihal terjadinya gerhana bulan ini dan diinstruksikan agar warga nahdliyin di Banyuwangi juga dapat menggelar salat gerhana bulan secara berjamaah di masjid atau musala," tandasnya.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.